Rusun IKN: Solusi Sementara Atau Beban Baru Bagi Masyarakat Terdampak
Rusun IKN Pemindahan ibu kota negara IKN Indonesia ke Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, bukanlah sebuah proyek biasa.
Tetapi juga mempengaruhi kehidupan ribuan, bahkan jutaan, warga negara. Salah satu elemen utama dalam perencanaan IKN adalah pembangunan rumah susun rusun untuk menampung pekerja. Aparatur negara, dan masyarakat yang terpengaruh oleh proyek besar ini. Namun, meskipun ide pembangunan rusun di IKN terdengar praktis. Apakah ini benar-benar menjadi solusi atau justru menjadi beban baru bagi masyarakat yang terdampak. Berikut di bawah ini IKN CENTER INDONESIA akan membahas Rusun IKN.
Konsep Dan Tujuan Pembangunan Rusun IKN
Pembangunan rumah susun rusun di IKN Kalimantan Timur menjadi bagian penting dari rencana besar pemindahan ibu kota negara. Pemerintah Indonesia mengusung konsep pembangunan yang modern dan ramah lingkungan untuk IKN. Termasuk hunian vertikal untuk menampung berbagai pihak yang terlibat dalam pembangunan ibu kota baru.
Tujuan utama dari pembangunan rusun adalah untuk menyediakan tempat tinggal bagi pekerja proyek dan aparatur negara yang akan bekerja di IKN. Rusun juga diproyeksikan untuk menjadi tempat tinggal bagi masyarakat yang akan bermigrasi ke daerah tersebut seiring dengan berkembangnya kota baru. Pemerintah berharap bahwa pembangunan rusun ini dapat meringankan kebutuhan akan tempat tinggal. Yang dapat mengurangi tekanan pada pasar properti yang sudah ada dan mempercepat proses urbanisasi di IKN.
Keuntungan Pembangunan Rusun IKN
Salah satu masalah utama yang sering terjadi di kota-kota besar adalah tingginya jumlah pemukiman informal kampung kumuh yang berkembang pesat. Dengan adanya pembangunan rusun, pemerintah berharap dapat menyediakan hunian yang lebih teratur dan layak bagi mereka yang berpotensi untuk pindah ke IKN. Rusun ini dapat mengurangi angka pemukiman liar dan memberikan akses kepada masyarakat untuk hidup dalam lingkungan yang lebih aman dan terencana:
Efisiensi Penggunaan Lahan
Dengan konsep hunian vertikal, pembangunan rusun juga dianggap lebih efisien dalam hal penggunaan lahan. Kalimantan Timur memiliki banyak lahan kosong, dan pembangunan rusun di atas tanah yang terbatas bisa membantu mengurangi penyebaran perumahan yang merusak lingkungan. Ini sejalan dengan prinsip pembangunan berkelanjutan yang diusung oleh pemerintah. Di mana wilayah yang terbatas dimanfaatkan seefisien mungkin tanpa merusak alam sekitar.
Penciptaan Lapangan Kerja
Pembangunan rusun juga berpotensi untuk menciptakan lapangan kerja. Baik itu untuk pekerja konstruksi, pekerja sektor perumahan, hingga tenaga kerja di sektor layanan seperti keamanan, kebersihan, dan pemeliharaan bangunan. Hal ini dapat memberikan dampak positif bagi ekonomi lokal, terutama bagi masyarakat yang sebelumnya tidak memiliki akses ke pekerjaan tetap.
Meningkatkan Infrastruktur dan Konektivitas
Keberadaan rusun di IKN dapat mempercepat pembangunan infrastruktur dan konektivitas di sekitar kawasan ibu kota baru. Dengan lebih banyak orang yang tinggal di daerah tersebut, permintaan untuk fasilitas publik seperti transportasi, pasar, rumah sakit, dan sekolah akan meningkat. Ini dapat mendorong pemerintah untuk mempercepat pembangunan fasilitas pendukung yang dapat digunakan oleh masyarakat luas.
Baca Juga: Wapres Gibran Perdana Ke IKN: Intip Bocoran Agenda
Potensi Masalah Dan Tantangan Pembangunan Rusun IKN
Meskipun memiliki sejumlah keuntungan, pembangunan rusun IKN bukanlah tanpa tantangan. Beberapa masalah dan dampak negatif yang perlu dipertimbangkan antara lain:
Keterjangkauan Harga Dan Kesesuaian Sosial
Salah satu tantangan terbesar yang dihadapi oleh pembangunan rusun adalah masalah keterjangkauan. Apakah masyarakat yang terdampak oleh pemindahan ibu kota bisa benar-benar membeli atau menyewa unit di rusun Rusun-rusun ini. Yang sering kali dipandang sebagai solusi untuk kebutuhan perumahan murah. Bisa jadi tidak terjangkau bagi sebagian besar masyarakat. Terutama bagi mereka yang tergolong dalam kategori ekonomi menengah ke bawah.
Ketersediaan rusun dengan harga yang sesuai dengan daya beli masyarakat lokal. Termasuk penduduk yang terdampak pemindahan ibu kota, menjadi hal yang sangat penting. Tanpa kebijakan subsidi atau pengaturan harga yang tepat. Banyak warga mungkin terpaksa tinggal di pemukiman yang lebih jauh dan kurang layak. Atau bahkan kembali ke pemukiman informal yang berisiko.
Dampak Sosial Dan Keberlanjutan Kehidupan Masyarakat Lokal
Proyek pemindahan ibu kota tidak hanya berdampak pada aspek ekonomi, tetapi juga sosial dan budaya. Bagi masyarakat lokal yang telah lama tinggal di daerah tersebut, pembangunan rusun dan kedatangan pendatang baru bisa memunculkan ketegangan sosial. Ada kemungkinan terjadi pergeseran sosial dan budaya yang dapat meresahkan masyarakat asli, terutama jika mereka merasa terpinggirkan oleh pembangunan yang cepat dan tidak melibatkan mereka dalam perencanaan.
Bahkan, jika banyak penduduk lokal terpaksa pindah ke kawasan yang lebih jauh dari pusat IKN, ini bisa menciptakan segmen-segmen sosial yang terpisah dan mengurangi rasa kebersamaan. Masalah ketidaksetaraan sosial dan ketegangan antar kelompok bisa timbul, yang justru menghambat tujuan pembangunan kota baru yang inklusif.
Ketergantungan Pada Proyek Jangka Pendek
Pembangunan rusun sebagai solusi tempat tinggal bagi pekerja dan migran dari luar daerah bisa menciptakan ketergantungan pada proyek jangka pendek. Sementara itu, kebutuhan untuk hunian yang berkelanjutan, dengan kualitas hidup yang baik dan fasilitas yang memadai, harus menjadi fokus utama.
Kerawanan Bencana Alam Dan Lingkungan
Kalimantan Timur, yang terletak di daerah rawan bencana alam seperti banjir dan tanah longsor, memiliki tantangan tersendiri terkait dengan keberlanjutan pembangunan. Jika pembangunan rusun tidak memperhitungkan potensi bencana alam dan tidak dilengkapi dengan infrastruktur yang tahan bencana, maka akan muncul kerugian yang lebih besar di masa depan. Terutama bagi mereka yang tinggal di rusun yang dibangun dengan cepat dan tanpa memperhatikan ketahanan terhadap bencana.
Kesimpulan
Pembangunan rusun di IKN dapat dilihat sebagai sebuah solusi sementara untuk memenuhi kebutuhan hunian di ibu kota baru, tetapi hal tersebut juga membawa potensi beban baru yang harus dikelola dengan hati-hati. Sementara rusun dapat membantu mengurangi masalah kekurangan tempat tinggal dan mendorong pengembangan infrastruktur, tantangan besar terkait dengan harga yang terjangkau, ketegangan sosial, dan ketahanan lingkungan masih perlu menjadi perhatian serius.
Keberhasilan pembangunan rusun di IKN akan sangat bergantung pada bagaimana pemerintah dan pihak terkait mengelola perencanaan jangka panjang, menyediakan akses bagi masyarakat yang membutuhkan, serta memastikan keberlanjutan kehidupan sosial dan lingkungan di kawasan tersebut. Oleh karena itu, proyek pembangunan rusun IKN harus diimbangi dengan kebijakan yang inklusif, transparan, dan sensitif terhadap kebutuhan masyarakat lokal, bukan hanya sekadar solusi sementara yang cepat tetapi tidak berkelanjutan. Ketahui juga tentang berita-berita terbaru yang ada di indonesia hanya dengan klik link berikut keppoo.id.