Investor China dan Malaysia Siap Bangun Hunian di IKN, Temui Pak Basuki
Investor asing dari China dan Malaysia menunjukkan keseriusannya dalam mendukung pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN).
Melalui konsorsium China Harbour Engineering Company (CHEC) dan IJM Corporation Berhad, mereka menggelar pertemuan resmi dengan Menteri PUPR Basuki Hadimuljono dan Otorita IKN pada Rabu, 16 April 2025. Pertemuan ini membahas proyek unsolicited dengan skema Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU) yang mencakup pembangunan hunian, jalan, dan Multi-Utility Tunnel (MUT) di zona 1B dan 1C IKN.
Proyek ini menjadi bagian dari upaya strategis mendorong investasi swasta dalam pembangunan kota masa depan Indonesia. Dibawah ini anda bisa melihat berbagai informasi menarik lainnya seputaran IKN CENTER INDONESIA.
Fokus Proyek: Hunian, Jalan, dan Terowongan Utilitas
CHEC-IJM Consortium akan menggarap proyek di zona 1B dan 1C IKN dengan fokus utama pada pengembangan hunian, infrastruktur jalan, dan Multi-Utility Tunnel (MUT)—sebuah sistem terowongan bawah tanah yang akan menampung berbagai utilitas seperti listrik, air, dan telekomunikasi dalam satu jalur. Proyek ini tidak melalui proses tender karena masuk dalam kategori proyek unsolicited, yakni proyek yang diusulkan langsung oleh badan usaha.
Dalam pertemuan tersebut, pihak konsorsium menyampaikan rencana pengembangan sekaligus menjaring masukan dari para pemangku kepentingan serta penjajakan awal minat dari para investor dan kreditor. Hal ini menjadi bagian dari skema KPBU yang diatur dalam Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 17 Tahun 2022.
Proyek Hunian Rp13,4 Triliun untuk ASN dan Masyarakat
Salah satu fokus utama proyek ini adalah pembangunan 20 menara apartemen dengan nilai investasi mencapai Rp13,4 triliun. Proyek ini dirancang untuk memenuhi kebutuhan hunian aparatur sipil negara (ASN), pekerja konstruksi, dan masyarakat umum yang akan tinggal dan bekerja di IKN. Dengan konsep hunian vertikal modern, proyek ini akan menunjang visi IKN sebagai kota masa depan yang inklusif dan terintegrasi.
Pembangunan ini juga menjadi pelengkap dari proyek-proyek perumahan yang sudah ada, seperti 109 rumah tapak dan 41 menara apartemen yang digarap oleh PT Intiland Development Tbk senilai Rp33 triliun, serta proyek-proyek lain dari PT Nindya Karya (Rp2,6 triliun) dan PT Perintis Triniti Properti Tbk (Rp2,5 triliun). Kehadiran investor asing dari China dan Malaysia memperlihatkan besarnya daya tarik IKN di mata dunia internasional.
Baca Juga: Pembangunan Tahap II IKN Segera Dimulai, Habiskan APBN Rp48,8 Triliun
Infrastruktur Pendukung
Selain perumahan, konsorsium juga akan membangun jalan dan MUT sebagai infrastruktur dasar yang penting bagi operasional kawasan IKN. MUT merupakan sistem terowongan multifungsi yang akan menjadi tulang punggung pengelolaan jaringan utilitas secara efisien dan aman. Teknologi ini lazim digunakan di kota-kota besar dunia untuk memastikan kota tetap rapi dan minim gangguan layanan publik.
Pihak Otorita IKN menyatakan bahwa Letter to Proceed (LtP) telah diberikan kepada CHEC-IJM Consortium sebagai bentuk persetujuan awal untuk melanjutkan tahap perencanaan dan studi kelayakan proyek. Setelah itu, tahap berikutnya adalah penyusunan dokumen perjanjian KPBU sebelum masuk ke fase konstruksi.
Komitmen Pemerintah dan Daya Tarik IKN
Pertemuan ini mencerminkan komitmen serius pemerintah untuk menjadikan IKN sebagai magnet investasi. Dengan keterlibatan investor asing, proyek-proyek strategis diharapkan tidak sepenuhnya bergantung pada APBN. Pemerintah juga menunjukkan fleksibilitas dalam menerima skema pembiayaan inovatif melalui KPBU. Yang memadukan efisiensi sektor swasta dan jaminan regulasi dari negara.
Kepala Otorita IKN, serta Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, mengapresiasi minat investor asing dan menyatakan bahwa kolaborasi lintas negara ini adalah langkah penting menuju terwujudnya IKN sebagai kota cerdas, berkelanjutan, dan berstandar internasional.
Kesimpulan
Dengan kehadiran CHEC-IJM Consortium dalam proyek unsolicited di IKN, pembangunan kota masa depan Indonesia semakin menunjukkan kemajuan nyata. Fokus pada hunian, jalan, dan MUT menandakan bahwa pembangunan tidak hanya mengejar estetika, tetapi juga fungsi dan kenyamanan jangka panjang.
Jika seluruh rencana ini terealisasi dengan baik, IKN tidak hanya akan menjadi simbol pemindahan ibu kota. Tapi juga representasi kolaborasi global dalam membangun peradaban baru. Simak dan ikuti terus jangan sampai ketinggalan informasi terlengkap mengenai Investor China dan Malaysia Temui Pak Basuki.
Sumber Informasi Gambar:
- Gambar Pertama dari kompas.com
- Gambar Kedua dari medcom.id