Negara Sahabat Bukan Mendapat Lahan Gratis di IKN, Ungkap Basuki
Lahan Gratis Di IKN, Basuki Hadimuljono meluruskan kepada negara sahabat didasari prinsip resiprokal atau hubungan timbal balik antar negara, dan lahan tersebut diperuntukkan bagi kedutaan besar, bukan investor.
Usulan ini telah disampaikan oleh Kepala Otorita IKN, Basuki Hadimuljono, dengan target realisasi sebelum tahun 2028. DIbawah ini IKN CENTER INDONESIA akan membahas ungkapan Basuki tersebut.
Lahan Gratis Untuk Kedutaan Negara Sahabat
Basuki Hadimuljono mengusulkan pemberian lahan gratis di IKN (Ibu Kota Nusantara) kepada kedutaan negara sahabat sebelum tahun 2028. Pemberian lahan gratis ini bukan ditujukan untuk investor, melainkan khusus untuk pembangunan kedutaan besar. Basuki menegaskan bahwa pembagian tanah gratis ini dilakukan dengan prinsip resiprokal, yang berarti adanya hubungan timbal balik antar negara.
Penegasan Tujuan Pemberian Lahan
Basuki kembali menegaskan bahwa lahan gratis yang diberikan bukan untuk investor yang ingin menambah investasi mereka, melainkan untuk pembangunan kedutaan besar negara sahabat. Hal ini penting untuk menghindari kesalahpahaman bahwa pemberian lahan ini ditujukan untuk kepentingan investasi semata.
Dengan demikian, fokus utama dari pemberian lahan gratis ini adalah untuk mempererat hubungan diplomatik antar negara.
Prinsip Resiprokal Dalam Pemberian Lahan
Pemberian lahan gratis ini didasarkan pada prinsip resiprokal, yang berarti adanya timbal balik atau взаимность antara Indonesia dan negara sahabat. Prinsip ini memastikan bahwa ada взаимность dalam hubungan antar negara, di mana Indonesia juga mendapatkan manfaat atau perlakuan serupa dari negara-negara tersebut.
Basuki mencontohkan beberapa kedutaan Indonesia yang juga mendapatkan fasilitas serupa di negara lain, sehingga pemberian lahan gratis di IKN bukanlah hal yang baru.
Usulan Basuki Hadimuljono
Usulan pemberian lahan gratis ini merupakan inisiatif dari Basuki Hadimuljono selaku Kepala Otorita IKN. Basuki melihat pentingnya keberadaan kedutaan negara sahabat di IKN sebagai simbol kehadiran dan dukungan internasional terhadap pembangunan ibu kota baru Indonesia.
Dengan adanya kedutaan, diharapkan hubungan bilateral antara Indonesia dan negara-negara sahabat semakin erat, serta mempermudah koordinasi dan kerjasama di berbagai bidang.
Dampak Pembangunan IKN
Keberadaan kedutaan negara sahabat di IKN juga diharapkan dapat memberikan dampak positif terhadap pembangunan ibu kota baru Indonesia. Simbol kehadiran dan dukungan internasional terhadap pembangunan IKN akan semakin kuat dengan adanya kedutaan. Selain itu, kehadiran kedutaan juga dapat menarik minat investor asing untuk berinvestasi di IKN, sehingga mempercepat pertumbuhan ekonomi di wilayah tersebut.
Baca Juga: Pembangunan Tahap 1 Training Center Timnas Indonesia di IKN Rampung
Negara Sahabat yang Paling Mungkin Mendukung
Beberapa negara sahabat telah menunjukkan minat dan dukungan terhadap pembangunan IKN dan usulan pemberian lahan gratis dengan prinsip resiprokal untuk kedutaan besar. Negara-negara ini berpotensi menjadi pendukung utama usulan tersebut:
Negara-Negara Dengan Hubungan Diplomatik Erat
Beberapa negara sahabat memiliki hubungan diplomatik yang erat dengan Indonesia, yang menjadi dasar potensi dukungan terhadap usulan lahan gratis di IKN. Brunei Darussalam berkomitmen untuk terus meningkatkan hubungan diplomatik dengan Indonesia. Jepang dan Indonesia memiliki kemitraan strategis yang telah terjalin sejak 1958. Dengan kerja sama yang melampaui bidang bilateral hingga mengatasi tantangan global bersama.
Indonesia dan Thailand dapat menjadi mitra yang kuat dalam mewujudkan tujuan bersama karena sejarah panjang dan hubungan erat kedua negara. Wakil Presiden Gibran juga mengapresiasi eratnya hubungan bilateral antara Indonesia dan Uni Emirat Arab (UEA).
Negara-Negara yang Menunjukkan Minat Pada IKN
Sejumlah negara telah menunjukkan minat untuk mendirikan kantor perwakilan di IKN. Kepala Otorita IKN, Basuki Hadimuljono, menawarkan lahan gratis kepada 10 negara jika mereka membangun kedutaan besar di IKN sebelum tahun 2028. Duta Besar Belanda untuk Indonesia, Marc Gerritsen, menyambut baik tawaran tersebut dan menyampaikan kekagumannya terhadap pembangunan IKN.
Perwakilan dari Kedutaan Besar Inggris juga memberikan respons positif setelah melihat langsung pembangunan di IKN. Delegasi dari 20 negara sahabat dan Asian Development Bank (ADB) mengunjungi IKN pada Februari 2025 untuk memantau progres pembangunan. Jerman juga menunjukkan antusiasme terkait pemindahan kedutaannya ke IKN serta berencana meningkatkan kerja sama.
Kesimpulan
Sebagai kesimpulan, Basuki Hadimuljono mengklarifikasi bahwa pemberian lahan di IKN kepada negara sahabat bukanlah sekadar “lahan gratis,” melainkan didasari prinsip resiprokal untuk pembangunan kedutaan sebelum 2028. Inisiatif ini bertujuan mempererat hubungan diplomatik, mempermudah kerja sama, dan mempercepat kehadiran perwakilan asing di ibu kota baru Indonesia.
Simak dan ikuti terus IKN CENTER INDONESIA untuk mendapatkan informasi menarik lainnya.