Produsen Cat Ini Tak Tertarik Masuk IKN, Apa Alasannya?
Keengganan produsen cat masuk IKN disebabkan berbagai faktor, mulai dari ketidakpastian infrastruktur dan proyeksi penduduk.
Pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) di Kalimantan Timur menjadi proyek ambisius pemerintah Indonesia yang menarik perhatian banyak pihak. Namun, hingga saat ini, beberapa sektor industri, termasuk produsen cat, masih menunjukkan keraguan untuk berinvestasi di IKN. Apa sebenarnya alasan di balik sikap ini?
Ketidakpastian Infrastruktur Proyeksi
Salah satu faktor utama yang membuat produsen cat enggan masuk ke IKN adalah ketidakpastian terkait infrastruktur dan proyeksi jumlah penduduk yang akan menghuni ibu kota baru tersebut. Seperti yang diungkapkan oleh Bhima Yudhistira, Direktur Eksekutif Center of Economics and Law Studies (Celios), investor asing masih meragukan detail rencana pengembangan IKN.
Termasuk proyeksi penduduk yang akan menempati IKN. Bagi produsen cat, jumlah penduduk dan pembangunan infrastruktur yang jelas sangat penting untuk memastikan adanya pasar yang potensial bagi produk mereka.
Kondisi Ekonomi Global dan Risiko Investasi
Kondisi ekonomi di negara asal investor juga mempengaruhi keputusan untuk berinvestasi di IKN. Bhima menjelaskan bahwa faktor lain di balik belum datangnya investor asing ke IKN adalah kondisi ekonomi di negara asal investasi yang masih menghadapi tantangan, sehingga investor cenderung berhati-hati dalam menanamkan modal mereka.
Persaingan Dengan Proyek Lain dan Fokus Pasar
Selain itu, adanya proyek infrastruktur besar lainnya di Indonesia, seperti perpanjangan kereta cepat Jakarta-Surabaya, membuat investor mempertimbangkan kembali alokasi modal mereka. Bhima menilai ada kebingungan antara pembangunan di IKN dengan masifnya pengembangan mega proyek di Jawa, yang mana kedua proyek ini sama-sama memerlukan investasi dalam jumlah yang besar.
Bagi produsen cat, pasar di Pulau Jawa yang sudah mapan dan memiliki infrastruktur yang lebih lengkap mungkin dianggap lebih menjanjikan dibandingkan dengan IKN yang masih dalam tahap pengembangan awal.
Baca Juga: Potret Gedung Kantor Otorita IKN yang Sudah Diisi Pegawai Pekan Ini
Tantangan Lingkungan dan Standar ESG
Isu lingkungan juga menjadi pertimbangan penting bagi produsen cat. Banyak perusahaan saat ini menerapkan standar Environment, Social, and Governance (ESG) yang ketat dalam operasional mereka. Bhima menambahkan bahwa investor, khususnya dari negara maju, memiliki standarisasi ESG yang makin ketat.
Sementara pembangunan IKN masih dikhawatirkan memicu deforestasi dan dampak sosial ke masyarakat lokal.
Produsen cat yang peduli terhadap citra perusahaan dan keberlanjutan lingkungan mungkin memilih untuk menunda investasi hingga ada kejelasan lebih lanjut mengenai dampak lingkungan dari pembangunan IKN.
Ketersediaan Bahan Baku dan Logistik
Produsen cat juga mempertimbangkan ketersediaan bahan baku dan efisiensi logistik dalam memutuskan lokasi investasi. Kalimantan Timur mungkin belum memiliki infrastruktur logistik yang memadai untuk mendukung produksi dan distribusi cat secara efisien.
Selain itu, ketersediaan bahan baku lokal yang diperlukan untuk produksi cat mungkin terbatas. Sehingga produsen harus mengimpor bahan baku dengan biaya tambahan.
Ketidakpastian Regulasi dan Kebijakan
Ketidakpastian terkait regulasi dan kebijakan pemerintah di IKN juga menjadi faktor yang membuat produsen cat ragu untuk berinvestasi. Perubahan kebijakan yang tiba-tiba atau kurangnya kejelasan mengenai insentif bagi investor dapat menambah risiko investasi.
Produsen cat mungkin menunggu kepastian lebih lanjut mengenai regulasi dan kebijakan pemerintah sebelum memutuskan untuk masuk ke pasar IKN. berinvestasi
Kesimpulan
Keengganan produsen cat berinvestasi masuk IKN disebabkan oleh berbagai faktor. Mulai dari ketidakpastian infrastruktur dan proyeksi penduduk, kondisi ekonomi global, persaingan dengan proyek lain, tantangan lingkungan, hingga ketidakpastian regulasi.
Untuk menarik minat produsen cat dan investor lainnya, pemerintah perlu memberikan kepastian dan transparansi terkait rencana pengembangan IKN. Memastikan ketersediaan infrastruktur pendukung, serta menawarkan insentif yang menarik bagi para investor.