Pembangunan Konsep IKN Untuk Masa Depan Indonesia

bagikan

Konsep IKN didasarkan pada prinsip pengurangan risiko terhadap perubahan iklim dan bencana dengan memprioritaskan material yang unggul.

Pembangunan-Konsep-IKN-Untuk-Masa-Depan-Indonesia

Ditetapkan bahwasanya ibu kota yang sebelumnya berlokasi di Jakarta berpindah ke wilayah Kabupaten Penajam Paser Utara dan Kabupaten Kutai Kartanegara, Provinsi Kalimantan Timur. Pemindahan ibu kota ke Provinsi Kalimantan Timur ini merupakan salah satu langkah pemerintah untuk menciptakan kehidupan yang lebih baik.

Konsep IKN Masa Depan Indonesia

Dalam kesempatan kali ini Presiden turut menyoroti kondisi lingkungan di Jakarta dibandingkan dengan kota-kota lain seperti Singapura, Melbourne, dan Paris. Melalui konsep kualitas udara yang masih jauh dari standar yang diinginkan. Presiden menegaskan perlunya transformasi menuju energi hijau dan penggunaan kendaraan ramah lingkungan di Nusantara. Presiden juga mengapresiasi langkah Bank Tabungan Negara dalam memperkuat kehadiran bank-bank BUMN di IKN. Meskipun sedikit terlambat, Presiden menyatakan bahwa transformasi ekonomi yang diharapkan dari pembangunan Konsep IKN Nusantara dapat tercapai sesuai dengan target waktu yang telah ditetapkan.

Baca Juga: Pembangunan IKN Mendorong Pemerataan Di Bagian Ekonomi

Lima Prinsip Pembangunan IKN Nusantara

Lima-Prinsip-Pembangunan-IKN-Nusantara

Konsep pembangunan IKN baru dilakukan dengan meminimalkan intervensi terhadap alam, mengintegritaskan ruang-ruang hijau serta biru dan mempertahankan keberadaan hutan Kalimantan. Pembangunan IKN bukan hanya memindahkan kota dan pusat pemerintahan, tetapi juga merencanakan pusat perkotaan modern. Kementrian telah menyusun dokumen perencanaan dari tahap makro, meso dan mikro. Adapun 5 konsep desain IKN Nusantara sebagai berikut:

  1. Smart Workplace atau kota yang menjunjung tinggi kolaborasi dan keterhubungan antar semua pihak. Dengan menerapkan desain kompleks pemerintahan yang terkonsolidasi dan terkoneksi antar bangunan. Akan mewujudukan lingkungan kerja yang sehat, people oriented, perkantoran dengan konsep hijau dan berkinerja tinggi.
  2. Smart Living yang merupakan kota dengan mengedepankan kehidupan kompak berkinerja tinggi, efisien dan livable sehingga mewujudkan hunian Inklusif berbasis komunitas.
  3. Smart Mobility dan Transportation yang diartikan sebagai ibu kota berbasis transit, mengutamakan pergerakan cepat, efisien dan sehat bagi warga kota yang ditunjang dengan 80 persen transit transportasi publik, iklim kondusif untuk pejalan kaki, serta mengadaptasi smart transport dan autonomous system.
  4. Smart Nature Preservation atau kota yang tetap menjaga ekosistem alam dan hidup bersinergi dengan alam, misalnya meningkatkan kekayaan dan keberagaman flora dan fauna dan mengembangkan botanical garden dan International Center for Tropical Forestry.
  5. Smart Transformation of Nation and Culture atau kota dengan mengedepankan kehidupan berbangsa dan berbudaya melalui ruang-ruang simbolis bersama untuk merayakan kesatuan dan kebhinnekaan nusantara.

Similar Posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *