Pembangunan IKN secara resmi masuki fase kedua dengan Pre-Construction Meeting (PCM) yang dilaksanakan pada Kamis, 19 Juni 2025.
Proses tender untuk proyek-proyek besar dalam fase kedua ini akan diumumkan pada akhir Juni 2025, menandai percepatan pembangunan menuju ibu kota negara baru. Fase kedua ini akan mencakup proyek-proyek penting seperti infrastruktur untuk lembaga legislatif dan yudikatif, serta pembangunan jalan di zona KIPP 1A, 1B, dan 1C. Dibawah ini anda bisa melihat berbagai informasi menarik lainnya seputaran IKN CENTER INDONESIA.
Transisi ke Fase Kedua Pembangunan IKN
Otorita Ibu Kota Nusantara (IKN) telah secara resmi mengawali fase kedua pembangunan IKN dengan penyelenggaraan Pre-Construction Meeting (PCM) pada Kamis, 19 Juni 2025. Pertemuan ini diadakan di Kantor Kemenko 3, Plaza Seremoni, Nusantara, dan menjadi penanda dimulainya kontrak pekerjaan fisik baru di Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) IKN.
PCM adalah langkah krusial yang memungkinkan Otorita IKN dan pihak-pihak terkait untuk menyepakati metodologi kerja, pengaturan lalu lintas proyek, dan koordinasi teknis lintas sektor sebelum kegiatan konstruksi dimulai. Tujuan utama dari pertemuan ini adalah untuk mengantisipasi dan memitigasi potensi masalah di lapangan guna memastikan kelancaran proses pembangunan secara keseluruhan.
Pengumuman Tender Proyek Besar
Pelelangan untuk pekerjaan pembangunan fase kedua yang berskala lebih besar akan diumumkan pada akhir Juni 2025. Kepala Otorita IKN, Basuki Hadimuljono, menegaskan bahwa pekerjaan pada fase kedua ini akan sangat padat. Sehingga membutuhkan kolaborasi dan sinergi yang kuat dari semua pihak yang terlibat.
Proyek-proyek yang akan dilelang pada tahap kedua ini mencakup pembangunan ekosistem lembaga Legislatif, Yudikatif, dan Komisi Yudisial. Selain itu, ada juga proyek senilai Rp3,4 triliun yang difokuskan pada pembangunan jalan di zona KIPP 1A, 1B, dan 1C.
Total nilai kontrak untuk pembangunan tahap dua IKN ini mencapai Rp3,04 triliun, yang termasuk proyek jalan sepanjang 12,2 kilometer. Proyek-proyek ini direncanakan selesai menjelang deklarasi IKN sebagai ibu kota politik pada tahun 2028.
Baca Juga: Basuki Ancam Tutup Batching Plant Gegara Truk Proyek Ugal-ugalan
Komitmen Terhadap Standar Tinggi dan Lingkungan
Basuki Hadimuljono menekankan pentingnya menjaga standar kualitas, keberlanjutan lingkungan, dan estetika dalam setiap aspek pembangunan IKN. Pengelolaan kawasan riparian (sempadan sungai) menjadi perhatian khusus untuk mengurangi risiko banjir. Disiplin dalam pengelolaan waktu kerja juga ditekankan, mengingat proyek dimulai pada musim hujan dan memiliki batas waktu pelaksanaan sekitar enam bulan hingga Desember 2025.
Manajemen lalu lintas proyek merupakan aspek krusial, dan Basuki menginstruksikan agar distribusi material di area KIPP IKN. Harus diatur dengan baik untuk mencegah kerusakan pada infrastruktur yang telah dibangun.
Selain itu, kepatuhan terhadap aturan kendaraan berat, termasuk kebersihan truk dan larangan over dimension over loading (ODOL) di jalan nasional. Juga menjadi fokus utama untuk memastikan kelancaran dan keamanan operasional.
Tata Kelola Transparan dan Akuntabel
Kepala Otorita IKN Basuki Hadimuljono meminta semua pihak yang terlibat dalam pembangunan IKN untuk menjaga tata kelola proyek secara transparan dan akuntabel. Beliau secara tegas melarang tindakan melebih-lebihkan atau memalsukan kemajuan proyek (mark up progress), suap-menyuap, atau praktik tidak etis lainnya.
Pengerjaan pembangunan tahap kedua IKN ini harus dilakukan dengan semangat baru dan disiplin yang lebih baik, memastikan integritas dalam setiap tahapan proyek. Komitmen terhadap prinsip-prinsip ini diharapkan akan memperkuat kepercayaan publik dan memastikan keberhasilan pembangunan ibu kota baru Indonesia.
Progres Pembangunan IKN Tahap Pertama
Hingga pertengahan Juni 2025, pembangunan IKN Tahap I menunjukkan kemajuan yang signifikan. Plt Deputi Sarana dan Prasarana Otorita IKN, Danis Hidayat Sumadilaga, menyatakan bahwa progres pembangunan secara keseluruhan mencapai 61,7% dari 109 paket pembangunan APBN yang terkontrak dari 2020 hingga 2024. Beberapa capaian penting termasuk:
- Istana Kepresidenan: Termasuk Istana Garuda dan Istana Negara, serta fasilitas pendukungnya, telah selesai.
- Kantor Kementerian Koordinator: Tiga dari empat kantor Kemenko telah selesai dan sebagian telah beroperasi, sementara satu lainnya dalam tahap penyelesaian.
- Masjid Negara: Progresnya telah mencapai 69%, dengan target selesai pada Juni 2025.
- Jalan Tol: Beberapa segmen, seperti Jalan Tol Segmen 3A Karangjoang – KKT Kariangau, telah selesai 100%.
Optimalisme pembangunan semakin diperkuat dengan finalisasi anggaran sebesar Rp13,5 triliun untuk proyek-proyek krusial. Angka ini mencakup Rp5,4 triliun dari Otorita IKN dan tambahan sekitar Rp8,1 triliun untuk kawasan yudikatif dan legislatif.
Selain itu, investasi swasta juga terus meningkat, dengan konsorsium CHEC-IJM dari China dan Malaysia berkomitmen membangun 20 menara apartemen senilai Rp13,4 triliun. Proyek-proyek ini bertujuan untuk memenuhi kebutuhan hunian bagi ASN, pekerja, dan masyarakat di IKN. Serta mendukung konsep smart city dengan pembangunan Multi Utility Tunnel (MUT).
Kesimpulan
Pembangunan IKN masuki fase kedua dengan momentum yang kuat, ditandai oleh dimulainya Pre-Construction Meeting dan persiapan pengumuman tender besar pada akhir Juni 2025. Dengan komitmen terhadap standar tinggi, transparansi, dan akuntabilitas, serta dukungan anggaran yang telah difinalisasi.
IKN terus bergerak maju menuju realisasi sebagai ibu kota baru yang modern dan berkelanjutan. Progres signifikan yang telah dicapai pada tahap pertama, bersama dengan partisipasi investor swasta. Semakin memperkuat optimisme bahwa IKN akan selesai sesuai target yang telah ditetapkan.
Simak dan ikuti terus jangan sampai ketinggalan informasi terlengkap hanya di IKN CENTER INDONESIA.
Sumber Informasi Gambar:
- Gambar Pertama dari syracusebroadband.org
- Gambar Kedua dari editorindonesia.com
