Pembangunan Arsitektur IKN Dibuat Dengan Konsep Biomimikri
Arsitektur IKN menjelaskan konsep yang nantinya bakal menjadi acuan bagi pemerintah mengacu pada rencana induk, dimana akan menjadi kota cerdas dan menerapkan prinsip hijau lingkungan maupun ekonomi.
Ada konsep biomimikri bangunannya selaras dengan alam meniru cara kerja hutan hujan tropis. Rencana induk pembangunan IKN Nusantara tertulis dalam Peraturan Presiden tentang perincian rencana induk IKN. Menjadi acuan untuk semua rencana tata ruang dan rencana urban design di IKN. Pengaturan arsitektual bangunan di KIPP mengacu kepada keselarasan lingkungan dan aspek budaya lokalitas Nusantara, serta didasarkan kepada konsep arsitektur Nusantara. Pembangunan ini dicita-citakan untuk mengembalikan fungsi hutan tropis di Kalimantan Timur, yang selama ini hanya menjadi hutan produksi dengan tanaman monokultur.
Melalui sosialisasi yang dilakukan ini memberikan ruang untuk masyarakat, akademisi, maupun pemangku kepentingan. Untuk menyampaikan pandangan dalam arah pembangunan IKN kedepannya. Forum ini membuka kesempatan bagi pemangku kepentingan dan masyarakat umum untuk menyampaikan aspirarisnya. Memberikan pertanyaan dan masukan bagi penyempurnaan perencanaan pembangunan IKN ke depan. Oleh karena itu, konsep yang baru diklaim dilakukan dengan meminimalisir intervensi terhadap alam, mengintegrasikan ruang-ruang hijau serta biru dan mempertahankan keberadaan hutan Kalimantan.
Baca Juga: Terpilihnya Kalimantan Menjadi Ibu Kota Dari Jakarta
5 Prinsip Pembangunan Arsitektur IKN
Bukan hanya memindahkan kota dan pusat pemerintaha, tetapi juga merencanakan pusat perkotaan modern sebagai Fungsi Smart Forest City Of Indonesia. Adapun konsep desain IKN mengacu pada 5 prinsip sebagai berikut:
- Smart Workplace. kota yang menjunjung tinggi kolaborasi dan keterhubungan antar semua pihak. Dengan menerapkan desain kompleks pemerintahan yang terkonsolidasi dan terkoneksi antar bangunan. Akan mewujudukan lingkungan kerja yang sehat, people oriented, perkantoran dengan konsep hijau dan berkinerja tinggi.
- Smart Living yang merupakan kota dengan mengedepankan kehidupan kompak berkinerja tinggi, efisien dan livable sehingga mewujudkan hunian Inklusif berbasis komunitas.
- Smart Mobility dan Transportation yang diartikan sebagai ibu kota berbasis transit, mengutamakan pergerakan cepat, efisien dan sehat bagi warga kota yang ditunjang dengan 80 persen transit transportasi publik, iklim kondusif untuk pejalan kaki, serta mengadaptasi smart transport dan autonomous system..
- Smart Nature Preservation atau kota yang tetap menjaga ekosistem alam dan hidup bersinergi dengan alam. Misalnya meningkatkan kekayaan dan keberagaman flora dan fauna dan mengembangkan botanical garden dan International Center for Tropical Forestry.
- Smart Transformation of Nation and Culture atau kota dengan mengedepankan kehidupan berbangsa dan berbudaya melalui ruang-ruang simbolis bersama untuk merayakan kesatuan dan kebhinnekaan Nusantara.