Pasar Sepaku & Pusat Riset Wanagama: Dua Proyek Baru IKN Resmi Dimulai!

Pasar Sepaku & Pusat Riset Wanagama: Dua Proyek Baru IKN Resmi Dimulai!

bagikan

Dua proyek jumbo baru di IKN, yaitu penataan Pasar Sepaku dan pembangunan Pusat Riset Wanagama Nusantara, telah resmi dimulai.

Pasar Sepaku & Pusat Riset Wanagama: Dua Proyek Baru IKN Resmi Dimulai!

Penataan Pasar Sepaku di Desa Suka Raja akan meningkatkan kualitas pengelolaan pasar dan mengatasi kemacetan, serta melibatkan partisipasi aktif warga dalam penentuan desain. Sementara itu, Pusat Riset Wanagama Nusantara, seluas 621 hektar, akan menjadi pusat pendidikan dan penelitian kehutanan.

Mendukung visi IKN sebagai Forest City dan berkontribusi pada mitigasi perubahan iklim. Dibawah ini anda bisa melihat berbagai informasi menarik lainnya seputaran IKN CENTER INDONESIA.

tebak skor hadiah pulsa  

Awal Mula Proyek Jumbo IKN

Ibu Kota Nusantara (IKN) semakin menarik perhatian dunia sebagai proyek ambisius Indonesia untuk membangun kota modern dan berkelanjutan di Kalimantan Timur. Kabar terbaru yang mencuri perhatian adalah masuknya investasi fantastis senilai Rp 12,3 triliun dari konsorsium Amerika Serikat dan Korea Selatan untuk pembangunan rumah susun melalui skema Kerja Sama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU).

Deputi Bidang Pendanaan dan Investasi Otorita IKN Agung Wicaksono menuturkan, investasi yang dipimpin Amerika Serikat dan Korea Selatan ini merupakan pemrakarsa baru dan di luar komitmen investasi KPBU yang telah diraup Otorita IKN sebelumnya sebesar Rp 132 triliun. Konsorsium dari Amerika Serikat, yang terdiri dari PJ-IC International, Bee-Invest, Ozturk Holdings, dan Promec Joint Venture. Berkomitmen mengucurkan dana sebesar Rp 6 triliun untuk membangun 20 menara rumah susun di IKN.

Konsorsium ini juga menggandeng mitra dari Brunei, Turkiye, dan Spanyol. Sementara itu, konsorsium dari Korea Selatan, yang dipimpin oleh raksasa konstruksi Samsung C&T bekerja sama dengan BUMN Indonesia PT Brantas Abipraya. Menginvestasikan Rp 6,3 triliun untuk membangun 21 menara rumah susun.

Penataan Kawasan Sepaku

Proyek penataan Pasar Sepaku di Desa Suka Raja, Kecamatan Sepaku, Penajam Paser Utara (PPU), akan segera dimulai. Kawasan Sepaku merupakan gerbang utama menuju Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) IKN. Proyek ini dikelola oleh Otorita IKN melalui tender yang tercatat di Data LPSE Kementerian Pekerjaan Umum (PU) dan didanai APBN. Dengan nilai kontrak sebesar Rp 124,3 miliar.

Penataan Kawasan Sepaku merupakan bagian dari pengembangan Wilayah Perencanaan (WP) II Barat IKN dan menjadi prioritas agar tidak terkesan kumuh seiring dengan masifnya pembangunan di wilayah inti IKN. Fokus penataan adalah pada peningkatan infrastruktur dan estetika. Khususnya di koridor Pasar Sepaku (Pasar Rebo) di Desa Sukaraja dan Desa Bukit Raya.

Proyek ini bertujuan mengatasi kemacetan, memperbaiki pengelolaan pasar, dan meningkatkan kualitas lingkungan melalui pembangunan drainase, jalan, dan fasilitas pendukung. Pelaksana Tugas (Plt) Deputi Sarana dan Prasarana OIKN, Danis H.

Sumadilaga, menegaskan bahwa pekerjaan ini dilakukan oleh Otorita IKN dengan pendekatan sosial yang kuat, Dan proses relokasi sementara para pedagang dilakukan dengan sangat humanis dan transparan.

Baca Juga: Truk ODOL Dilarang Masuk IKN, Era Transportasi Aman Dimulai

Pengembangan Pusat Riset Wanagama Nusantara

Pengembangan Pusat Riset Wanagama Nusantara

Zona Rimba Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) Ibu Kota Nusantara (IKN) akan disulap menjadi pusat pendidikan dan penelitian kehutanan bertaraf internasional melalui proyek senilai Rp 188,9 miliar. Otorita IKN (OIKN) akan membangun Wanagama Nusantara, kawasan riset hasil kerja sama dengan Universitas Gadjah Mada (UGM) dan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK).

Terletak di Kawasan Inti Pusat Pemerintahan Ibu Kota Nusantara, inisiatif ini mencakup lahan seluas 621 hektar dan selaras dengan visi Nusantara sebagai Kota Hutan, sesuai dengan Pasal 22 UU No. 3 Tahun 2022. Wanagama Nusantara dirancang untuk menjadi window of the tropical world, memadukan pendidikan, penelitian.

Dan konservasi lingkungan sebagai bagian dari komitmen UGM untuk mendukung pembangunan Nusantara sebagai kota yang berkelanjutan. Proyek ini bertujuan untuk mengembangkan ekosistem restorasi hutan hujan tropis serta mengembangkan research hub dalam berbagai bidang.

Progres Pembangunan IKN Tahap Pertama dan Kedua

Pembangunan IKN terus berlanjut dengan komitmen anggaran yang signifikan. Pemerintah telah merencanakan mengalokasikan anggaran sebesar Rp 48,8 triliun untuk pembangunan tahap lanjutan proyek IKN pada tahun 2025. Deputi Bidang Pendanaan dan Investasi Otorita IKN, Agung Wicaksono, juga menuturkan bahwa Asian Infrastructure Investment Bank (AIIB) berpotensi mengucurkan pinjaman sekitar US$ 1 miliar atau setara Rp 16,45 triliun untuk mendukung pembangunan infrastruktur strategis di IKN.

Dukungan ini menjadi bukti bahwa pembangunan IKN mendapat pengakuan dan kepercayaan dunia. Deputi bidang sarana dan Prasarana OIKN menyebutkan bahwa pembangunan IKN tahap pertama yang mencakup pembangunan ekosistem kawasan IKN di wilayah KIPP 1A akan rampung pada Juni 2025.

Ekosistem yang rampung pada Juni 2025 itu di antaranya Kawasan Istana, Kantor Kementerian Koordinator, hingga Kantor Kementerian Sekretariat Negara. Progres batch I sudah mencapai 90% sampai 93%, dan diharapkan selesai pada Juni 2025.

Dampak Positif dan Visi Masa Depan

Investasi yang terus mengalir ke IKN dan dimulainya proyek-proyek jumbo baru membawa dampak positif yang signifikan bagi perekonomian lokal dan nasional. Pembangunan rumah susun dengan total 41 menara diharapkan dapat menyediakan hunian berkualitas. Menciptakan lapangan kerja bagi ribuan pekerja lokal dan nasional.

Serta meningkatkan perekonomian daerah di Kalimantan Timur, khususnya di Penajam Paser Utara. Selain itu, kehadiran investor dari berbagai negara juga memperkuat posisi Indonesia sebagai tujuan investasi strategis di kawasan Asia Tenggara. IKN sendiri dirancang sebagai kota cerdas dan berkelanjutan, dengan fokus pada teknologi hijau dan efisiensi.

Skema KPBU yang diterapkan memberikan kepastian hukum dan insentif menarik bagi investor. Seperti pembebasan pajak hingga 10 tahun, kemudahan perizinan, dan penggunaan tenaga kerja asing. Hak Guna Usaha (HGU) hingga 95 tahun dan Hak Guna Bangunan (HGB) hingga 80 tahun juga menjadi daya tarik.

Kesimpulan

Dua proyek baru IKN resmi dimulai, termasuk penataan Pasar Sepaku dan pembangunan Pusat Riset Wanagama Nusantara. Menunjukkan kemajuan signifikan dalam pembangunan Ibu Kota Negara. Investasi besar dari berbagai konsorsium internasional serta dukungan anggaran pemerintah menegaskan komitmen terhadap visi IKN sebagai kota modern, berkelanjutan, dan inklusif.

Proyek-proyek ini tidak hanya akan mempercepat pembangunan infrastruktur, tetapi juga membawa dampak ekonomi positif yang luas, menciptakan lapangan kerja. Dan meningkatkan perekonomian daerah, sekaligus memposisikan Indonesia sebagai tujuan investasi strategis di Asia Tenggara.

Simak dan ikuti terus jangan sampai ketinggalan informasi terlengkap hanya di IKN CENTER INDONESIA.


Sumber Informasi Gambar:

  1. Gambar Pertama dari ikn.kompas.com
  2. Gambar Kedua dari ikn.kompas.com
Truk ODOL Dilarang Masuk IKN, Era Transportasi Aman Dimulai

Truk ODOL Dilarang Masuk IKN, Era Transportasi Aman Dimulai

Demi IKN Jalan Terus, Pemkab Kukar Tuntaskan Peta Zona Nilai Tanah

Demi IKN Jalan Terus, Pemkab Kukar Tuntaskan Peta Zona Nilai Tanah

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *