Otorita IKN Gandeng UGM dan KLHK Hijaukan Nusantara
Otorita kolaboratif antara Ibu Kota Nusantara IKN, Universitas Gadjah Mada UGM, dan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan KLHK untuk mengembangkan proyek penghijauan dan restorasi ekosistem di kawasan ibu kota negara baru Nusantara.
Proyek ini, dikenal sebagai Pencanangan Wanagama Nusantara, bertujuan untuk memastikan bahwa pembangunan di IKN berlangsung secara berkelanjutan dan ramah lingkungan dengan fokus pada penanaman pohon rehabilitasi lahan kritis, serta pelestarian hutan. UGM berperan dalam penelitian dan pengembangan spesies tanaman lokal yang cocok untuk ditanam serta pengelolaan hutan berkelanjutan. Sementara KLHK bertanggung jawab atas pengawasan regulasi lingkungan, restorasi lahan, dan pemberian dukungan kebijakan. Artikel IKN CENTER INDONESIA ini akan membahas secara mendalam latar belakang pencanangan Wanagama Nusantara pentingnya proyek ini dalam konteks pembangunan IKN serta berbagai inisiatif dan strategi yang akan diterapkan oleh ketiga pihak.
Latar Belakang Proyek Wanagama Nusantara
Ibu Kota Nusantara (IKN) yang terletak di Provinsi Kalimantan Timur adalah proyek monumental yang dicanangkan oleh pemerintah Indonesia untuk memindahkan pusat administrasi negara dari Jakarta. Salah satu tujuan utama dari pemindahan ibu kota ini adalah untuk mengurangi beban Jakarta yang mengalami masalah overpopulasi, banjir, dan kemacetan, sekaligus menciptakan kota yang lebih terintegrasi dengan alam dan berkelanjutan.
Otorita IKN pembangunan ibu kota baru di tengah ekosistem hutan hujan tropis di Kalimantan juga menimbulkan tantangan lingkungan yang signifikan. Di sinilah muncul peran penting dari program Wanagama Nusantara, sebuah proyek yang didesain untuk memastikan bahwa pengembangan IKN dilakukan dengan mempertimbangkan aspek kelestarian alam. Dengan mencanangkan Wanagama Nusantara, Otorita IKN berkolaborasi dengan UGM dan KLHK untuk mengembangkan strategi penghijauan yang mencakup penanaman pohon restorasi lahan kritis. Serta pengelolaan hutan berkelanjutan di sekitar kawasan ibu kota baru.
Proyek ini mengambil inspirasi dari Wanagama, sebuah kawasan hutan pendidikan yang dimiliki oleh Fakultas Kehutanan UGM di Yogyakarta. Yang telah menjadi contoh sukses rehabilitasi lahan dan konservasi lingkungan. Melalui Wanagama Nusantara, diharapkan konsep serupa dapat diterapkan di IKN untuk menciptakan kota yang harmonis dengan lingkungan alamnya.
Peran UGM Dalam Penghijauan IKN
Universitas Gadjah Mada, khususnya Fakultas Kehutanan, memiliki rekam jejak panjang dalam bidang konservasi hutan dan ekosistem. Wanagama, yang dikelola oleh UGM, adalah kawasan hutan buatan yang awalnya dirancang sebagai proyek rehabilitasi lahan kritis. Sejak didirikan pada tahun 1964, Wanagama telah berkembang menjadi pusat pendidikan, penelitian, dan konservasi yang diakui secara nasional maupun internasional.
Berdasarkan pengalaman sukses Wanagama di Yogyakarta, UGM dipercaya untuk berperan aktif dalam pencanangan Wanagama Nusantara. Beberapa kontribusi utama UGM dalam proyek ini meliputi:
- Penelitian dan Pengembangan Spesies Pohon Lokal: UGM akan melakukan penelitian mendalam untuk menentukan jenis pohon dan tanaman yang paling cocok untuk ditanam di kawasan IKN. Dengan mempertimbangkan kondisi tanah iklim serta keanekaragaman hayati lokal. Fokus utamanya adalah menggunakan spesies endemik Kalimantan yang dapat membantu memulihkan ekosistem hutan hujan tropis.
- Pengelolaan Hutan Berkelanjutan: UGM akan merancang sistem pengelolaan hutan yang berkelanjutan di IKN, yang tidak hanya berfokus pada penanaman pohon. Tetapi juga pada pemeliharaan dan pengelolaan jangka panjang. Hal ini termasuk melibatkan masyarakat lokal dalam menjaga hutan dan menciptakan sumber mata pencaharian yang ramah lingkungan, seperti ekowisata dan pertanian berkelanjutan.
- Edukasi dan Keterlibatan Masyarakat: Salah satu pilar penting dalam keberhasilan Wanagama Nusantara adalah partisipasi aktif dari masyarakat lokal. UGM akan mengadakan program edukasi dan pelatihan bagi warga di sekitar IKN mengenai pentingnya konservasi hutan. Pengelolaan sumber daya alam, serta manfaat jangka panjang dari penghijauan untuk kesejahteraan mereka.
Peran KLHK Dalam Proyek Wanagama Nusantara
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) memegang peran kunci dalam mendukung dan mengawasi implementasi proyek Wanagama Nusantara. Sebagai lembaga pemerintah yang bertanggung jawab atas perlindungan lingkungan dan pengelolaan hutan di Indonesia. KLHK memiliki tanggung jawab untuk memastikan bahwa proyek ini sesuai dengan standar dan regulasi lingkungan yang berlaku.
Beberapa tugas utama KLHK dalam proyek ini meliputi:
- Pengawasan Lingkungan dan Penerapan Regulasi: KLHK akan memastikan bahwa setiap langkah dalam proyek penghijauan ini tidak merusak ekosistem yang ada. Mereka juga bertanggung jawab untuk memantau dampak lingkungan dari pembangunan fisik di IKN. Memastikan bahwa pembangunan infrastruktur tidak menyebabkan deforestasi atau degradasi lahan yang berlebihan.
- Restorasi Lahan Kritis: KLHK akan bekerja sama dengan UGM dan Otorita IKN untuk mengidentifikasi lahan-lahan kritis di sekitar kawasan IKN yang membutuhkan restorasi. Program ini akan fokus pada rehabilitasi lahan yang rusak akibat aktivitas manusia. Seperti penebangan liar atau pembukaan lahan untuk pertanian, dengan tujuan memulihkan fungsi ekologis hutan dan meningkatkan kualitas lingkungan di sekitar IKN.
- Dukungan Kebijakan dan Pendanaan: KLHK akan memberikan dukungan kebijakan yang memungkinkan kelancaran pelaksanaan proyek Wanagama Nusantara. Ini termasuk pengalokasian anggaran dari APBN untuk mendanai berbagai inisiatif penghijauan dan konservasi. Serta memfasilitasi kerjasama dengan pihak swasta atau lembaga internasional yang tertarik mendukung program lingkungan di IKN.
Baca Juga: Mengenal Nusantara Duty Free: Mal Mewah Yang Dibangun Di IKN
Strategi Penghijauan dan Restorasi Ekosistem di IKN
Pencanangan Wanagama Nusantara adalah bagian dari rencana jangka panjang untuk mewujudkan IKN sebagai kota hutan atau kota yang dikelilingi dan ditopang oleh ekosistem hutan yang sehat. Proyek ini tidak hanya sebatas pada penanaman pohon secara massal. Tetapi juga mencakup berbagai strategi komprehensif yang dirancang untuk memulihkan dan melestarikan ekosistem hutan di Kalimantan Timur.
Beberapa strategi utama dalam penghijauan dan restorasi ekosistem di IKN adalah sebagai berikut:
- Penanaman Pohon dalam Skala Besar: Proyek ini akan dimulai dengan program penanaman pohon dalam skala besar di kawasan IKN dan sekitarnya. Jenis pohon yang akan ditanam sebagian besar adalah spesies lokal Kalimantan. Seperti ulin meranti dan gaharu yang memiliki nilai ekologi dan ekonomi tinggi. Selain itu, penanaman pohon akan diintegrasikan dengan pengembangan ruang terbuka hijau di area pemukiman dan perkantoran. Sehingga menciptakan lingkungan yang lebih sejuk dan nyaman.
- Pengelolaan Air dan Tata Ruang Hijau: Salah satu tantangan terbesar dalam membangun kota baru adalah pengelolaan air. Oleh karena itu, penghijauan di IKN juga akan mencakup pembangunan infrastruktur hijau yang dapat mengelola air hujan secara efektif. Seperti pembangunan waduk alami, taman resapan air, dan kanal hijau. Hal ini diharapkan dapat mencegah banjir dan memperbaiki kualitas air tanah di kawasan IKN.
- Keterlibatan Masyarakat dalam Pengelolaan Lingkungan: Selain pemerintah dan akademisi, masyarakat lokal akan menjadi salah satu komponen penting dalam keberhasilan proyek ini. Melalui program Wanagama Nusantara, masyarakat akan diajak untuk berperan aktif dalam menjaga dan merawat hutan serta lingkungan sekitar. Ini bisa dilakukan melalui pelatihan, penyuluhan, dan pemberdayaan masyarakat, seperti mendorong mereka untuk mengelola hutan dengan cara yang berkelanjutan.