Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) mulai menguji coba kurikulum berbasis kecerdasan buatan (AI) dan coding di lima sekolah terpilih.
Program ini bertujuan mempersiapkan generasi muda yang siap menghadapi era digital dan revolusi teknologi, khususnya menyongsong kehadiran Ibu Kota Nusantara (IKN). Dengan dukungan infrastruktur memadai dan guru kompeten, kurikulum ini diharapkan menumbuhkan kemampuan teknis, kreativitas, dan daya saing global siswa sejak dini.
Dibawah ini IKN CENTER INDONESIA akan membahas upaya Pemkab PPU menyambut era IKN melalui inovasi pendidikan dan pengembangan pariwisata.
Uji Coba AI dan Coding di Lima Sekolah
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Penajam Paser Utara mengambil langkah berani dan strategis dengan menguji coba kurikulum berbasis kecerdasan buatan (AI) dan pemrograman (coding) di lima sekolah. Langkah ini sejalan dengan upaya percepatan digitalisasi pendidikan serta penguatan kompetensi generasi muda yang akan tumbuh dan berkembang di sekitar Ibu Kota Negara baru.
Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga (Dikpora) PPU, Andi Singkerru, mengungkapkan bahwa program ini merupakan bagian dari kurikulum pilihan nasional yang saat ini sedang diuji coba secara terbatas.
Sekolah-sekolah yang ditunjuk telah memenuhi persyaratan infrastruktur seperti jaringan internet yang stabil. Perangkat komputer, serta tenaga pendidik yang memiliki latar belakang teknologi informasi dan komunikasi (TIK). “Tahap awal dilakukan uji coba untuk diterapkan mata pelajaran AI dan coding di lima sekolah,” ujar Singkerru, Rabu (2/7), disadur dari ANTARA.
Beberapa sekolah yang telah dinyatakan siap, di antaranya SD Negeri 13, SMP Negeri 1, dan SMP Negeri 5. Guru-guru yang mengajar mata pelajaran ini memiliki kemampuan dasar di bidang TIK dan telah melalui proses pelatihan singkat sebagai persiapan.
Menurut Singkerru, ketersediaan guru cukup memadai, khususnya untuk jenjang pendidikan dasar dan menengah pertama. Dengan begitu, implementasi awal dapat berjalan efektif sambil terus melakukan evaluasi untuk pengembangan ke jenjang pendidikan selanjutnya.
Sinkronisasi Kurikulum Nasional dan Masa Depan
Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) telah menetapkan AI dan coding sebagai bagian dari kurikulum pilihan yang akan secara bertahap diterapkan di seluruh Indonesia. Kehadiran IKN di Kalimantan Timur menjadi salah satu alasan utama PPU mempercepat kesiapan SDM-nya agar mampu bersaing di tengah perkembangan teknologi global.
Kurikulum ini diharapkan menciptakan siswa yang mahir secara teknis. Selain itu, kurikulum juga menumbuhkan kreativitas dan logika berpikir. Anak-anak di PPU mulai belajar sejak tingkat SD dan SMP. Dengan begitu, mereka terbiasa dengan pola berpikir digital sejak usia dini.
“Ini bukan hanya tentang teknologi, tapi tentang masa depan anak-anak kita yang akan menjadi bagian penting dari pembangunan IKN,” ujar Singkerru.
Baca Juga:
Kejam Reborn Motor Trail dan Promosi Wisata
Tak hanya di sektor pendidikan, Pemkab PPU juga memperkuat daya tarik wisatanya melalui ajang olahraga ekstrem bertajuk Kejam Reborn, yang menjadi bagian dari Penajam Paser Utara Fest ke-3. Acara ini memadukan olahraga otomotif dengan promosi wisata, menghadirkan pengalaman unik menjelajahi perbukitan, sungai, dan hutan kota seluas hampir 20 hektare.
Kepala Bidang Pariwisata dan Pemasaran Disbudpar PPU, Juzlizar Rakhman. Menjelaskan bahwa kegiatan ini tak sekadar kompetisi balap motor. Tapi dirancang menjadi bentuk sport tourism yang berdampak luas pada sektor ekonomi lokal.
“‘Kejam Reborn’ berupa olahraga otomotif gunakan sepeda motor trail. Rutenya melintasi hutan, sungai, dan area ekstrem lainnya sepanjang 18 kilometer,” katanya.
Sebanyak 500 rider dari Kalimantan, Jawa, hingga Sumatera turut ambil bagian dalam kegiatan ini. Mereka tidak hanya menjajal medan ekstrem, tapi juga menikmati budaya lokal, kuliner khas, serta pertunjukan seni yang digelar dalam satu rangkaian acara besar.
Festival Kolaboratif yang Gerakkan Ekonomi Lokal
Festival ini berlangsung pada 1–4 Juli 2025 di Taman Alun-alun Penyambolan, tepat di depan Kantor Bupati. Berbagai kegiatan digelar, mulai dari parade seni daerah, senam ronggeng, pertunjukan musik, hingga final pemilihan duta wisata. Ratusan pelaku UMKM turut meramaikan acara, menjajakan produk khas lokal kepada para peserta dan wisatawan.
Dengan konsep kolaboratif, kegiatan ini melibatkan komunitas trail, pelaku usaha lokal, hingga instansi pemerintah. Efek domino yang diharapkan tak hanya meningkatkan okupansi hotel. Hal ini juga memperkuat identitas PPU sebagai wilayah penyangga IKN yang dinamis dan terbuka terhadap inovasi.
“Kalau peserta membawa keluarga, tentu dampaknya ke sektor hotel dan kuliner juga besar,” tambah Juzlizar.
Kesimpulan
Langkah Pemkab PPU menguji coba kurikulum AI dan coding menunjukkan keseriusan menyambut era Ibu Kota Nusantara. Program ini memperkuat sektor pendidikan dengan fokus pada pengembangan SDM unggul.
Selain itu, penyelenggaraan Kejam Reborn mendukung pengembangan pariwisata daerah. Kegiatan ini juga memperkenalkan potensi lokal ke tingkat nasional. Kolaborasi lintas sektor menjadi kunci keberhasilan program ini. PPU membuktikan masa depan dimulai hari ini melalui inovasi dan keberanian.
Simak dan ikuti terus IKN CENTER INDONESIA agar Anda tidak ketinggalan informasi berita menarik lainnya yang terupdate setiap hari.
Sumber Informasi Gambar:
- Gambar Pertama dari kaltim.suara.com
- Gambar Kedua dari titiknol.id