Pemerintah telah menegaskan komitmennya untuk menyediakan inovasi hunian tidak hanya bagi Aparatur Sipil Negara (ASN) di IKN.
Kebijakan ini menjadi langkah penting dalam mewujudkan visi IKN sebagai kota inklusif yang terbuka bagi seluruh lapisan masyarakat. Masyarakat non-ASN kini memiliki kesempatan untuk memiliki hunian di IKN melalui pembangunan rumah susun (rusun), meski tahap awal dimulai dari satu tower.
Dibawah ini IKN CENTER INDONESIA akan membahas keberadaan rusun ini mencerminkan perubahan paradigma dalam perencanaan kota yang tak semata-mata eksklusif bagi birokrat dan aparat negara.
Kebijakan Hunian Inklusif di IKN
Pemerintah, melalui Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP), menginisiasi pembangunan rusun untuk masyarakat umum bukan hanya ASN dan personel pertahanan dan keamanan (Hankam). Menteri PKP Maruarar Sirait, menyatakan bahwa arahan Presiden sangat jelas.
Pembangunan hunian di IKN harus menyentuh semua kalangan, terutama masyarakat kecil. Keberadaan satu tower rusun untuk masyarakat non-ASN ini merupakan inovasi penting sebagai langkah awal menjadikan IKN sebagai kota yang adil dan terbuka bagi berbagai golongan sosial.
Langkah Awal Menuju Kota yang Adil & Terbuka
Meskipun pembangunan rusun untuk masyarakat umum baru dimulai dari satu tower, langkah ini dianggap sebagai tonggak terobosan dalam upaya menciptakan kota yang inklusif. Kepala Otorita IKN Basuki Hadimuljono menilai keberadaan hunian bagi masyarakat umum ini sebagai sinyal kuat.
IKN bukan hanya ruang bagi birokrat dan aparatur negara, tetapi juga bagi rakyat biasa yang ingin berkontribusi dalam pembangunan ibu kota baru. Hal ini menegaskan bahwa IKN adalah milik semua kalangan, bukan hanya eksklusif bagi kelompok tertentu.
Baca Juga:
Peran Kementerian PUPR Dalam Pelaksanaan
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menjadi ujung tombak dalam penyediaan rusun untuk masyarakat umum di IKN. Menteri PUPR menegaskan bahwa pembangunan rusun harus mencerminkan visi Presiden dalam menciptakan kota yang berkeadilan sosial dan inklusif.
Pemerintah memastikan walaupun baru berupa satu tower, pembangunan ini menjadi simbol keterbukaan yang membawa peluang lebih luas. Bagi berbagai profesi dan latar belakang sosial untuk ikut serta dalam kehidupan dan pembangunan IKN.
Dampak Positif Bagi Masyarakat & Pembangunan IKN
Penyediaan rusun bagi masyarakat umum membuka akses bagi berbagai lapisan masyarakat. Kelompok menengah ke bawah dan masyarakat kecil, untuk tinggal dan berkontribusi di IKN. Langkah ini tidak hanya meningkatkan kualitas hidup masyarakat dengan menyediakan hunian yang layak dan terjangkau.
Memperkuat aspek sosial dan kemasyarakatan dalam pembangunan ibu kota baru. Warga non-ASN kini memiliki ruang untuk turut serta dalam keberlanjutan pembangunan yang inklusif dan berkeadilan.
Tantangan dan Harapan ke Depan
Pembangunan rusun bagi masyarakat umum di IKN tentunya menghadapi berbagai tantangan, termasuk penyesuaian skala pembangunan dan pengelolaan hunian secara menyeluruh. Meski demikian, kebijakan ini menjadi harapan besar bagi masyarakat yang selama ini merasa kurang terakomodasi dalam perencanaan hunian kota baru.
Keberhasilan program ini sangat bergantung pada kelancaran pelaksanaan, dukungan infrastruktur. Serta keterlibatan berbagai pihak agar berjalan efektif dan memberikan manfaat optimal untuk semua kalangan.
Kesimpulan
Pemerintah telah mengambil langkah nyata dalam menjadikan IKN tidak hanya sebagai pusat administrasi negara. Tetapi juga sebagai lingkungan hidup yang inklusif dan ramah bagi seluruh lapisan masyarakat. Dengan membuka akses rusun untuk masyarakat umum, IKN semakin memperkuat komitmen untuk menjadi kota yang berkeadilan sosial.
Pembangunan hunian ini bukan sekadar menyediakan tempat tinggal, melainkan inovasi membangun masa depan yang inklusif, berkelanjutan, dan harmonis di IKN. Simak dan ikuti terus informasi terlengkap yang kami berikan dalam membahas IKN CENTER INDONESIA setiap harinya.
Sumber Informasi Gambar:
- Gambar Pertama dari mediakaltim.com
- Gambar Kedua dari radartarakan.jawapos.com