Heboh! Pengunjung IKN Kena Pungli Rp250 Ribu Hanya Untuk Parkir dan Pengawalan

bagikan

Saat membawa mobil pribadi, pengunjung IKN kena pungli Rp250 ribu setelah di tawarkan pengawalan oleh tukang parkir baju orange untuk menuju ke area inti.

Heboh! Pengunjung IKN Kena Pungli Rp250 Ribu Hanya Untuk Parkir dan Pengawalan

Kasus ini langsung viral setelah di unggah oleh akun instagram resmi @ibukotabaru. Diketahui, akun tersebut berfokus menyorot perkembangan dari IKN.

Kronologi Kejadian yang Jadi Pengalaman Pahit

Seorang pengunjung wanita alami pungli di IKN saat hendak mencari tempat parkir. Dalam video yang beredar luas di media sosial, terlihat ia sedang berusaha mencari lahan parkir untuk menuju kawasan inti IKN.

Sesampainya di area parkir utama, ia mendapati bahwa tempat tersebut sudah penuh sesak. Petugas keamanan kemudian mengarahkan pengunjung tersebut ke area parkir alternatif yang terletak di kawasan atas.

Saat tiba di parkiran yang baru, seorang tukang parkir berseragam oranye menyambutnya dan menanyakan apakah ia ingin parkir. Setelah dijawab iya, tukang parkir tersebut menawarkan jasa pengawalan menuju area inti IKN dengan tarif Rp250 ribu. Pengunjung tersebut mencoba menawar harga menjadi Rp200 ribu, namun tawaran tersebut ditolak mentah-mentah oleh tukang parkir dengan nada yang kurang sopan.

Merasa tidak nyaman dengan perlakuan tersebut, pengunjung itu memutuskan untuk tetap parkir dan memilih menggunakan fasilitas bus gratis yang disediakan oleh pengelola IKN. Namun, ketika ia memberitahu tukang parkir bahwa ia tidak memerlukan jasa pengawalan, tukang parkir tersebut justru marah dan menyuruhnya mencari parkir di luar area tersebut.

“Kita tawar 200 (ribu) boleh enggak. Dia langsung emosi katanya tidak di sini bukan jual cabe. Kita akhirnya putuskan parkir saja sayang toh kita naik bus gratis dan jalan juga tidak lama di IKN nya,” ujar pengunjung tersebut.

Ironisnya, pada saat yang bersamaan, datang seorang pengunjung lain yang bersedia membayar tarif Rp250 ribu untuk jasa pengawalan. Tukang parkir tersebut kemudian mempersilakan mereka untuk parkir dan bahkan menyuruh pengunjung yang sebelumnya menolak membayar untuk mencari parkir di luar area tersebut.

“Sementara bersamaan dengan kita mau cari parkir ada mobil lain cari parkir dan mau dikawal 250. Dan sambil tanya kita parkir dimana dia bilang awas jangan di sini cari parkir di luar sana, sambil menunjuk mobil yg tadi bayar utk dikawal dia bilang ini lebih penting dan ini bukan parkiran IKN,” tambahnya dengan nada kesal.

Baca Juga: 

Tembus 95 Persen, Kantor Otorita IKN Beroperasi Akhir Februari

Geger Anggaran IKN Diblokir, Istana Kasih Klarifikasi: Proyek Jalan Terus!

Reaksi Warganet yang Kecewa

Reaksi Warganet yang Kecewa

Video pengakuan pengunjung tersebut dengan cepat menyebar luas di dunia maya dan memicu beragam komentar dari warganet. Sebagian besar warganet mengecam tindakan tukang parkir tersebut dan menganggapnya sebagai bentuk pungutan liar (pungli). Mereka menilai bahwa tindakan tersebut sangat merugikan pengunjung dan mencoreng citra IKN sebagai destinasi wisata baru.

Namun, ada pula sebagian warganet yang berpendapat bahwa biaya tersebut bukanlah pungli, melainkan biaya jasa pengawalan yang dilakukan oleh aparat keamanan. Mereka berdalih bahwa pengawalan diperlukan untuk menjamin keamanan dan kelancaran perjalanan di kawasan IKN yang masih dalam tahap pembangunan.

Beberapa warganet bahkan mengaku pernah mengalami kejadian serupa dan harus membayar sejumlah uang untuk mendapatkan pengawalan.

“pungli sdh mulai ada di ikn luar biasa,” komentar seorang netizen dengan nada geram.

“Temenku juga ngalamin hal yg sama. Kalau mau masuk pakai mobil, bayar 250-300ribu. Nanti ada aparatnya yg ikut didalam mobil supaya aman gt,” tulis netizen lain, berbagi pengalamannya.

“Itu bukan pungli yg ngawal kan aparat.. kmren saya juga gto karna mau bis antri nya bukan main… Kan masuk IKN juga gak bisa nyelonong gto aja…,” timpal netizen lainnya, mencoba memberikan pembelaan.

Perbedaan pendapat ini menunjukkan adanya ambiguitas dan kurangnya informasi yang jelas mengenai biaya parkir dan jasa pengawalan di kawasan IKN. Hal ini menimbulkan kebingungan dan ketidakpastian di kalangan pengunjung.

Tanggapan Pengelola IKN

Menanggapi viralnya video tersebut, pihak pengelola IKN memberikan tanggapan resmi. Deputi Bidang Sosial, Budaya, dan Pemberdayaan Masyarakat Otorita IKN, Alimuddin, menyampaikan apresiasi atas keberanian pengunjung yang telah melaporkan kejadian tersebut. Ia berjanji akan segera menindaklanjuti laporan tersebut dan melakukan investigasi mendalam untuk mengungkap kebenaran.

Alimuddin menegaskan bahwa pihaknya tidak akan mentolerir praktik pungli dalam bentuk apa pun di kawasan IKN. Ia berkomitmen untuk menciptakan lingkungan yang bersih, adil, dan nyaman bagi semua pengunjung. “Kami berkomitmen untuk menjaga IKN tetap bersih, adil, dan nyaman bagi semua. Siapa pun yang terbukti melakukan pungli akan ditindak sesuai aturan yang berlaku,” tegasnya.

Pihak pengelola IKN juga mengimbau kepada seluruh pengunjung untuk tidak ragu melaporkan segala bentuk tindakan yang mencurigakan atau merugikan kepada pihak berwenang. Laporan dari masyarakat sangat penting untuk membantu memberantas praktik pungli dan menciptakan iklim pariwisata yang sehat.

Pungli di Destinasi Wisata Kini Jadi Ancaman Indonesia

Kasus dugaan pungli di IKN ini menambah daftar panjang praktik pungli yang kerap terjadi di berbagai destinasi wisata di Indonesia. Pungli merupakan masalah klasik yang belum tuntas dan terus menghantui dunia pariwisata Indonesia. Praktik ini tidak hanya merugikan wisatawan secara finansial, tetapi juga mencoreng citra pariwisata Indonesia di mata dunia.

Pemerintah dan pihak terkait perlu mengambil tindakan tegas dan komprehensif untuk memberantas praktik pungli di seluruh destinasi wisata di Indonesia. Tindakan tersebut meliputi peningkatan pengawasan, penegakan hukum yang tegas, serta edukasi kepada masyarakat mengenai bahaya dan cara melaporkan praktik pungli.

Kejadian yang Menjadi Pelajaran Kedepannya

Insiden dugaan pungli di IKN ini menjadi pelajaran berharga bagi semua pihak, terutama pengelola IKN. Untuk meningkatkan pengawasan dan penertiban di area publik bisa dengan cara memberikan edukasi kepada masyarakat tentang praktik pungli dan cara melaporkannya. Dengan adanya tindakan tegas dan kesadaran dari semua pihak, diharapkan IKN dapat menjadi destinasi yang bersih, adil, dan nyaman bagi semua pengunjung.

Sekian berita viral mengenai, pengunjung IKN kena pungli Rp250 Ribu oleh tukang parkir berbaju orange di Istana Negara. Simak pembahasan viral lainnya yang terbaru hanya di IKN CENTER INDONESIA.

Similar Posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *