Dewan Guru Besar UI Kaji Implementasi Ekosistem Darat Di IKN

Dewan Guru Besar UI berperan penting dalam mengkaji dan memberikan rekomendasi terkait implementasi ekosistem darat di IKN yang baru.

Di balik semua hiruk-pikuk dan perhatian tersebut, ada sejumlah inisiatif yang penting untuk memastikan pembangunan IKN berjalan berkelanjutan dan ramah lingkungan. Salah satu inisiatif yang cukup menarik adalah kajian yang dilakukan oleh Dewan Guru Besar Universitas Indonesia UI mengenai implementasi ekosistem darat di IKN. Mari kita bahas lebih jauh tentang apa sih ekosistem darat ini, kenapa kajian ini penting, dan bagaimana dampaknya terhadap pembangunan berkelanjutan di IKN.

Kenapa Ekosistem Darat Penting?

Jadi, ekosistem darat adalah semua jenis lingkungan yang ada di daratan, mulai dari hutan, padang rumput, hingga lahan pertanian. Ekosistem ini bukan hanya rumah bagi berbagai jenis flora dan fauna. Tetapi juga sangat penting untuk kehidupan manusia. Beberapa alasan kenapa ekosistem darat itu penting, antara lain:

• Keanekaragaman Hayati: Ekosistem darat merupakan habitat bagi berbagai spesies hewan dan tumbuhan. Keanekaragaman ini sangat penting untuk menjaga keseimbangan alam.
• Sumber Daya Alam: Dari hutan kita memperoleh kayu, dari lahan pertanian kita memperoleh pangan, dan banyak lagi. Sumber daya ini sangat penting untuk kehidupan sehari-hari.
• Menjaga Keseimbangan Iklim: Ekosistem darat mampu menyerap karbon dioksida melalui proses fotosintesis. Sehingga bisa membantu mengurangi dampak perubahan iklim.

Dalam konteks IKN, pengembangan ekosistem darat diharapkan dapat menjadi solusi untuk berbagai permasalahan lingkungan yang kita hadapi saat ini.

Rencana Kajian Dewan Guru Besar UI

Dewan Guru Besar UI, yang terdiri dari para ahli di berbagai bidang. Berencana untuk melihat dari berbagai sudut pandang dalam kajian mereka. Beberapa aspek yang akan diteliti antara lain:

• Penilaian Keanekaragaman Hayati: Mereka akan menganalisis jenis-jenis flora dan fauna yang ada di area IKN dan bagaimana keberagamannya akan terpengaruh oleh pembangunan yang ada.
• Pengelolaan Sumber Daya Alam: Kajian juga akan menyoroti bagaimana cara pengelolaan sumber daya alam yang efektif agar tetap dapat bermanfaat bagi masyarakat tanpa merugikan lingkungan.
• Mitigasi Risiko Lingkungan: Mereka akan mengidentifikasi potensi risiko lingkungan yang mungkin muncul akibat pembangunan dan menawarkan solusi yang dapat diimplementasikan.
• Partisipasi Masyarakat: Sebagai bagian dari pendekatan berkelanjutan. Penting untuk melibatkan masyarakat lokal dalam setiap tahap pembangunan. Ini untuk memastikan bahwa mereka mendapat manfaat langsung dari ekosistem yang dikembangkan.

​Melalui kajian ini, Dewan Guru Besar UI berharap bisa memberikan rekomendasi konkret kepada pemerintah mengenai bagaimana seharusnya IKN dikembangkan dengan tetap memperhatikan ekosistem darat.​

Baca Juga: Dibuka 2025, Masjid Negara IKN Punya Daya Tampung 50.000 Jemaah

Proyek IKN dan Tantangan Lingkungan

IKN bukan sekedar pindahnya pusat pemerintahan dari Jakarta ke Kalimantan. Proyek ini juga mencakup pengembangan infrastruktur, perumahan, hingga fasilitas umum yang diharapkan bisa meningkatkan kualitas hidup masyarakat. Namun, tentu saja ada banyak tantangan yang dihadapi. Terutama dalam hal konservasi lingkungan. Pindahnya ibu kota ke daerah yang kaya akan keanekaragaman hayati memerlukan perhatian khusus agar tidak merusak ekosistem yang ada.

Dengan tesis ini, Dewan Guru Besar UI berupaya untuk menyusun kajian yang mendalam mengenai bagaimana mengimplementasikan ekosistem darat dalam pembangunan IKN. Mereka ingin memastikan bahwa pembangunan ini tidak hanya efisien. Tetapi juga ramah lingkungan dan berkelanjutan.

Peran Universitas dalam Pembangunan Berkelanjutan

Universitas, terutama yang memiliki fokus pada riset dan pengembangan. Memiliki peran yang sangat penting dalam pencarian solusi untuk masalah pembangunan yang kompleks seperti IKN. Lewat kajian yang dilakukan oleh Dewan Guru Besar UI, kita dapat melihat bagaimana akademisi bisa memberikan kontribusi nyata dalam menentukan kebijakan publik. Mereka tidak hanya mengejar gelar akademik, tetapi juga berusaha untuk menghubungkan teori dengan praktik di lapangan.

Misalnya, hasil dari kajian ini bisa digunakan oleh pemerintah daerah untuk merumuskan kebijakan yang pro-lingkungan, yang pada akhirnya mendorong pembangunan yang lebih selaras dengan alam. Jika universitas dan lembaga pemerintah dapat berkolaborasi dengan baik. Ini bisa menjadi model bagi proyek pembangunan lainnya di Indonesia.

Harapan untuk IKN dan Lingkungan

Salah satu harapan besar yang muncul dari kajian ini adalah IKN bisa menjadi contoh bagi kota-kota lainnya di Indonesia dan bahkan negara lain dalam hal pembangunan berkelanjutan. Mengingat tantangan lingkungan yang semakin meningkat. Penting untuk mengeksplorasi cara-cara baru untuk mencapai keseimbangan antara pembangunan dan konservasi.

Kita semua tahu bahwa lingkungan adalah aspek yang tidak bisa diabaikan dalam pembangunan. Jika kita terus menerus merusak ekosistem tanpa memperhatikan dampaknya, maka kita akan menghadapi konsekuensi yang sangat serius. IKN bisa menjadi kesempatan untuk memulai paradigma baru di mana pembangunan tidak lagi hanya dipandang dari sudut pandang ekonomi, tetapi juga dari sudut pandang ekologis yang lebih luas.

Kolaborasi & Inovasi untuk Masa Depan

Berhasilnya implementasi ekosistem darat di IKN tidak tergantung pada pemerintah atau institusi pendidikan saja. Diperlukan kolaborasi dari berbagai pihak, termasuk masyarakat, LSM, dan sektor swasta. Masyarakat lokal perlu dilibatkan dalam pengembangan ekosistem ini agar bisa menikmati hasilnya. Selain itu, sektor swasta juga harus berpartisipasi dengan membawa inovasi yang dapat mendukung keberlanjutan lingkungan.

Dengan berkolaborasi, kita bisa menciptakan solusi yang inovatif untuk masalah yang dihadapi di lapangan. Contohnya, teknologi hijau dapat diterapkan dalam pembangunan infrastruktur di IKN, sehingga penggunaan sumber daya alam dapat diminimalkan. Kolaborasi seperti ini adalah yang dibutuhkan agar pembangunan dapat berjalan tanpa merusak lingkungan.

Kesimpulan

Kajian yang dilakukan oleh Dewan Guru Besar Universitas Indonesia UI mengenai implementasi ekosistem darat di Ibu Kota Negara IKN sangat penting untuk memastikan pembangunan yang berkelanjutan dan ramah lingkungan.​ Dengan menilai keanekaragaman hayati, pengelolaan sumber daya alam, dan mitigasi risiko lingkungan. Kajian ini diharapkan dapat memberikan rekomendasi konkret kepada pemerintah.

Tujuannya adalah untuk menciptakan kebijakan yang tidak hanya memprioritaskan pertumbuhan ekonomi. Tetapi juga menjaga keseimbangan ekosistem dan melibatkan partisipasi masyarakat lokal dalam setiap tahap pembangunan.

Diharapkan, hasil kajian ini dapat menjadi acuan bagi masa depan IKN sebagai model pembangunan kota yang berkelanjutan. Dengan kolaborasi antara pemerintah, akademisi, dan masyarakat, IKN berpotensi menjadi contoh global dalam menciptakan lingkungan yang sehat, memperkuat biodiversitas, dan meningkatkan kualitas hidup. Jika semua pihak bersinergi dengan baik, IKN bisa menjadi proyek yang menonjol dalam menunjukkan bahwa pembangunan dapat dilakukan tanpa merusak alam. Melainkan justru memperkuat dan melestarikannya untuk generasi mendatang.

Dalam menjalani pembangunan IKN, penting sekali untuk tetap berada di jalur yang ramah lingkungan dan berkelanjutan. Kajian yang dilakukan oleh Dewan Guru Besar UI tentang implementasi ekosistem darat di IKN adalah langkah awal yang baik untuk memastikan bahwa pembangunan ini tidak hanya menguntungkan dari segi ekonomi, tetapi juga menjaga keanekaragaman hayati dan tidak merusak lingkungan.

Dengan harapan yang tinggi, kita semua menantikan hasil dari kajian ini dan bagaimana rekomendasi yang diberikan dapat diimplementasikan dalam pembangunan IKN. Jika semua pihak bisa bersinergi. Bukan tidak mungkin IKN akan menjadi contoh bagi kota-kota lainnya di dunia tentang bagaimana pembangunan bisa dilakukan tanpa harus mengorbankan lingkungan. Ayo kita semua bersama-sama menjaga bumi kita dan membangun masa depan yang lebih baik!