Defisit Anggaran Pemerintahan Prabowo: Ekonom Sarankan Evaluasi Proyek IKN dan PSN

bagikan

Defisit ini lebih besar dibandingkan dengan defisit anggaran tahun sebelumnya yang berada di level 2,29% dari PDB.

Defisit Anggaran Pemerintahan Prabowo: Ekonom Sarankan Evaluasi Proyek IKN dan PSN

Kondisi ini menimbulkan kekhawatiran di kalangan ekonom dan pakar kebijakan publik, yang menyarankan agar pemerintah melakukan evaluasi terhadap proyek-proyek besar seperti pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) dan Proyek Strategis Nasional (PSN). Berikut IKN CENTER INDONESIA akan membahas sampai tuntas tentang Defisit Anggaran Pemerintahan Prabowo: Ekonom Sarankan Evaluasi Proyek IKN dan PSN.

Penyebab Defisit Anggaran

Salah satu faktor utama yang menyebabkan defisit anggaran adalah peningkatan beban utang pemerintah. Berdasarkan data dari Kerangka Ekonomi Makro dan Pokok-Pokok Kebijakan Fiskal (KEM-PPKF) 2025, pembayaran bunga utang pemerintah diperkirakan mencapai Rp 497,3 triliun atau setara dengan 2,18% dari PDB. Angka ini meningkat sekitar 13,06% dari tahun sebelumnya. Peningkatan beban utang ini memaksa pemerintah untuk mencari strategi pembiayaan yang lebih inovatif dan berkelanjutan.

Selain itu, arah kebijakan pemerintahan Prabowo yang melanjutkan proyek-proyek besar era Jokowi juga turut berkontribusi pada pelebaran defisit anggaran. Proyek-proyek ini, meskipun penting untuk pembangunan infrastruktur, membutuhkan alokasi anggaran yang besar dan berpotensi menambah beban fiskal pemerintah.

Evaluasi Proyek IKN dan PSN

Ekonom Universitas Pembangunan Nasional (UPN) Veteran Jakarta, Achmad Nur Hidayat, menyarankan agar pemerintahan Prabowo-Gibran melakukan evaluasi terhadap proyek IKN dan PSN. Menurutnya, alokasi anggaran yang besar untuk proyek-proyek ini dapat membawa risiko bagi perekonomian Indonesia jika tidak dikelola dengan baik. Achmad menekankan pentingnya pemerintah untuk lebih selektif dalam mengalokasikan anggaran, dengan fokus pada sektor-sektor yang dapat mendorong pertumbuhan ekonomi yang lebih inklusif dan berkelanjutan, seperti pendidikan, teknologi, dan kesehatan

Achmad juga menyoroti perlunya reformasi fiskal yang lebih mendasar untuk memperbaiki keseimbangan primer. Hal ini dapat dilakukan dengan meningkatkan penerimaan negara melalui optimalisasi pajak dan penertiban belanja negara. Reformasi ini diharapkan dapat menurunkan ketergantungan pada utang dan memastikan bahwa defisit anggaran tidak menjadi ancaman bagi stabilitas ekonomi di masa depan.

Dampak Proyek IKN dan PSN

Proyek IKN dan PSN memang memiliki dampak positif dalam jangka panjang, terutama dalam hal pembangunan infrastruktur dan peningkatan konektivitas antarwilayah. Namun, dalam jangka pendek, proyek-proyek ini membutuhkan alokasi anggaran yang besar dan dapat menambah beban fiskal pemerintah. Misalnya, proyek pembangunan IKN diperkirakan akan membutuhkan anggaran sebesar Rp 9,11 triliun dari tambahan anggaran 2025

Anggaran ini akan digunakan untuk pembangunan infrastruktur dasar seperti jalan, perumahan. Dan fasilitas umum lainnya.Selain itu, proyek PSN juga membutuhkan alokasi anggaran yang tidak sedikit. Pemerintah harus memastikan bahwa proyek-proyek ini dapat memberikan dampak ekonomi yang signifikan dan berkelanjutan. Jika tidak, alokasi anggaran yang besar untuk proyek-proyek ini dapat mengurangi ruang fiskal untuk sektor-sektor lain yang juga penting bagi pertumbuhan ekonomi. Seperti pendidikan dan kesehatan.

Baca Juga: IKN Terima Dana Hibah Rp 115,2 Miliar dari AS, Untuk Apa?

Strategi Mengatasi Defisit Anggaran

Untuk mengatasi defisit anggaran, pemerintah perlu menerapkan strategi pembiayaan yang lebih inovatif dan berkelanjutan. Salah satu cara yang dapat dilakukan adalah dengan melakukan pembiayaan terhadap proyek-proyek yang dapat menghasilkan keuntungan sehingga hasilnya bisa digunakan untuk membayar utangSelain itu, pemerintah juga perlu meningkatkan penerimaan negara melalui optimalisasi pajak dan penertiban belanja negara

Pemerintah juga perlu melakukan reformasi fiskal yang lebih mendasar untuk memperbaiki keseimbangan primer. Reformasi ini diharapkan dapat menurunkan ketergantungan pada utang dan memastikan bahwa defisit anggaran tidak menjadi ancaman bagi stabilitas ekonomi di masa depan. Selain itu, pemerintah juga perlu lebih selektif dalam mengalokasikan anggaran. Dengan fokus pada sektor-sektor yang dapat mendorong pertumbuhan ekonomi yang lebih inklusif dan berkelanjutan.

Kesimpulan

Defisit anggaran pemerintahan Prabowo Subianto menjadi tantangan besar yang harus dihadapi. Peningkatan beban utang dan alokasi anggaran yang besar untuk proyek-proyek besar seperti IKN dan PSN menjadi faktor utama yang menyebabkan pelebaran defisit anggaran. Untuk mengatasi masalah ini, pemerintah perlu melakukan evaluasi terhadap proyek-proyek tersebut dan menerapkan strategi pembiayaan yang lebih inovatif dan berkelanjutan.

Selain itu, reformasi fiskal yang lebih mendasar juga diperlukan untuk memastikan bahwa defisit anggaran tidak menjadi ancaman bagi stabilitas ekonomi di masa depan. Dengan langkah-langkah ini, diharapkan pemerintah dapat mengelola anggaran dengan lebih baik dan mendorong pertumbuhan ekonomi yang lebih inklusif dan berkelanjutan. Ketahui juga tentang berita-berita yang ada di indonesia hanya dengan klik link berikut keppoo.id.

Similar Posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *