China pimpin investasi jumbo di IKN dengan hampir Rp 70 triliun, menegaskan posisi kuatnya sebagai investor utama di proyek strategis ini.
Dana investasi tersebut difokuskan pada pengembangan sektor perumahan, Moda Unik Terpadu (MUT), dan pembangunan infrastruktur jalan melalui skema Kerja Sama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU). Dua konsorsium besar, CHEC–IJM dan CSCEC–CREC, tengah memulai pengerjaan proyek-proyek utama yang diyakini akan mempercepat kemajuan pembangunan IKN secara signifikan. Dibawah ini anda bisa melihat berbagai informasi menarik lainnya seputaran IKN CENTER INDONESIA.
China Memimpin Gelombang Investasi Jumbo di IKN Nusantara
Investasi dari China telah menjadi pendorong utama dalam pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara di Kalimantan Timur. Dengan komitmen dana yang mendekati angka Rp 70 triliun atau sekitar USD 4,3 miliar. Jumlah ini tidak hanya menjadi bukti kepercayaan finansial yang besar dari investor China.
Tetapi juga menandakan penguatan hubungan strategis dan kolaborasi jangka panjang antara dua negara tetangga ini. Investasi ini mencakup berbagai sektor, dari infrastruktur transportasi hingga pengembangan hunian. Yang semuanya vital untuk mewujudkan visi Nusantara sebagai ibu kota masa depan Indonesia.
Proyek Infrastruktur Strategis Senilai Puluhan Triliun Rupiah
Mayoritas investasi China dalam pengembangan IKN dilakukan melalui skema Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU) atau Public-Private Partnership (PPP), dengan nilai yang mencapai Rp 68,4 triliun. Dua konsorsium China terkemuka, CHEC–IJM dan CSCEC–CREC.
Menjadi ujung tombak pembangunan infrastruktur dengan fokus pada pengembangan sistem moda transportasi terpadu dan jaringan jalan yang bernilai sekitar Rp 55 miliar lebih. Proyek moda transportasi terpadu bernilai Rp 27,1 triliun sedangkan pembangunan jalan mencapai sekitar Rp 27,9 triliun. Menunjukkan komitmen nyata dalam menciptakan konektivitas yang handal di ibu kota baru ini.
Baca Juga: Istana Wapres di IKN Menggunakan Kaca Anti Peluru, Siap Berkantor di 2026
Pengembangan Hunian dan Kawasan Komersial Ramah Lingkungan
Selain infrastruktur transportasi dan jalan, proyek perumahan juga menjadi fokus utama dari investasi China di IKN. Konsorsium CHEC–IJM sedang menilai proyek KPBU hunian senilai Rp 13,4 triliun yang akan membangun 20 menara apartemen yang diperuntukkan bagi aparatur sipil negara di Zona WP 1B.
Proyek ini sudah memasuki tahap studi kelayakan dan diproyeksikan dapat memberikan kontribusi signifikan dalam memenuhi kebutuhan hunian di ibu kota baru. Selain itu, PT Delonix Bravo Investment, perusahaan asing yang juga mendapat dukungan China.
Mulai membangun kompleks komersial seluas 24.200 meter persegi sejak September 2024. Kompleks ini akan berisi hotel ramah lingkungan, apartemen servis, ruang perkantoran, dan fasilitas olahraga yang mengutamakan aspek hijau dan berkelanjutan.
Dorongan Pemerintah Indonesia Dengan Jaminan Kebijakan
Pemerintah Indonesia memberikan jaminan tinggi terhadap kelancaran proyek-proyek ini. Dengan dukungan kebijakan dan pengawasan ketat dari Kementerian Keuangan dan Otoritas IKN (OIKN). Kepala OIKN, Basuki Hadimuljono, menegaskan bahwa semua investasi dari konsorsium China akan disokong dengan jaminan resmi agar tidak terjadi pengerjaan yang terhenti di tengah jalan.
Hal ini memberikan keyakinan lebih kepada para investor asing demi kesuksesan pembangunan yang berkesinambungan. Selain itu, sebanyak 36 surat minat investasi telah diterima dari perusahaan China. Yang menunjukkan cakupan investasi yang luas dan beragam mulai dari energi, digitalisasi, infrastruktur hingga media dan industri hijau.
Transfer Pengetahuan dan Teknologi Sebagai Nilai Tambah Investasi
Lebih dari sekadar suntikan modal, investasi China di IKN membawa nilai strategis berupa transfer pengetahuan, teknologi, dan penguatan hubungan budaya serta komunikasi antar masyarakat. Sebagaimana disampaikan oleh tokoh bisnis Indonesia, Arsjad Rasjid, hal ini sangat penting untuk memastikan pembangunan IKN tidak hanya berbasis finansial.
Tetapi juga inovasi dan pengembangan kapasitas sumber daya manusia lokal. Kesepakatan investasi ini mencerminkan semangat kerja sama jangka panjang yang mendorong kemajuan teknologi dan kualitas hidup masyarakat Nusantara di masa depan.
Kesimpulan
China memegang peranan kunci dalam pengembangan Ibu Kota Negara Nusantara dengan investasi besar yang mencapai hampir Rp 70 triliun. Proyek-proyek infrastruktur utama seperti moda transportasi terpadu dan jaringan jalan. Serta pembangunan hunian aparatur sipil negara dan fasilitas komersial ramah lingkungan, tengah berjalan dan mendapat jaminan dari pemerintah Indonesia.
Dukungan kebijakan yang kuat dan komitmen untuk transfer teknologi menambah nilai strategis hubungan Indonesia-China dalam proyek ibu kota baru ini. Kolaborasi ini membuka jalan bagi Nusantara untuk menjadi kota modern yang maju, berkelanjutan, dan terintegrasi. Menegaskan posisi Indonesia sebagai pemain utama di kawasan Asia Tenggara di masa depan.
Simak dan ikuti terus jangan sampai ketinggalan informasi terlengkap tentang China pimpin investasi di IKN hanya di IKN CENTER INDONESIA.
Sumber Informasi Gambar:
- Gambar Pertama dari ikn.kompas.com
- Gambar Kedua dari ikn.kompas.com