Bank Asing Bakal Suntik Dana Rp16,4 Triliun ke IKN
Rencana Investasi Bank Asing sebesar Rp16,4 triliun ke dalam proyek IKN merupakan langkah positif yang menunjukkan kepercayaan komunitas.
Pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) di Kalimantan Timur terus menunjukkan perkembangan positif dengan adanya komitmen investasi dari berbagai pihak, termasuk bank internasional.
Salah satu kabar terbaru yang menggembirakan adalah rencana Asian Infrastructure Investment Bank (AIIB) untuk menginvestasikan dana sebesar USD1 miliar atau setara Rp16,4 triliun ke dalam proyek pembangunan IKN.
Komitmen AIIB Dalam Pembangunan IKN
Pada tanggal 14 Maret 2025, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Basuki Hadimuljono. Bersama Kepala Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN), melakukan pertemuan dengan perwakilan AIIB untuk membahas potensi pendanaan bagi pembangunan infrastruktur di IKN.
Dalam pertemuan tersebut, AIIB menyatakan kesediaannya untuk memberikan pendanaan hingga USD1 miliar, yang diharapkan dapat mempercepat realisasi IKN sebagai ibu kota politik pada tahun 2028.
Basuki Hadimuljono memaparkan berbagai proyek strategis yang akan dikembangkan di IKN. Dengan fokus pada pembangunan infrastruktur inti yang mendukung target IKN sebagai Ibu Kota Politik Negara tahun 2028.
Hal ini mencakup pembangunan gedung-gedung parlemen dan ekosistem pendukungnya, yang merupakan prioritas dalam memindahkan pusat pemerintahan ke IKN.
Baca Juga:
Dukungan Investor Asing Lainnya
Asian Infrastructure Investment Bank (AIIB) berencana menginvestasikan dana sebesar USD 1 miliar (sekitar Rp16,4 triliun) untuk mendukung pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) di Kalimantan Timur. Komitmen ini disampaikan dalam pertemuan antara Kepala Otorita IKN. Basuki Hadimuljono, dan Presiden serta Ketua Dewan Direksi AIIB, Jin Liqun, di Jakarta.
Selain AIIB, minat investor asing terhadap proyek IKN juga semakin meningkat. Menteri PUPR, Dody Hanggodo, menyebutkan bahwa sudah ada beberapa investor asing yang menunjukkan minat untuk berinvestasi di IKN, meskipun belum ada komitmen resmi yang terjalin.
Presiden Prabowo Subianto juga menerima banyak tawaran dari investor asing yang ingin berpartisipasi dalam pembangunan IKN. Terutama setelah melakukan lawatan ke luar negeri beberapa waktu lalu.
Sebelumnya, pada groundbreaking ke-8. Total nilai investasi yang dicapai mencapai Rp1,57 triliun, yang melibatkan satu investor asing murni, dua kemitraan asing, dan dua investor domestik.
Hal ini menunjukkan semangat kolaborasi serta keyakinan yang tinggi dari berbagai pihak terhadap proyek IKN.
Tantangan dan Harapan ke Depan
Meskipun ada komitmen dari AIIB dan minat dari investor asing lainnya. Tantangan dalam pendanaan proyek IKN masih ada. Sebelumnya, pembiayaan IKN masih di bawah target. Dengan dana dari Kerja Sama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU) serta swasta senilai Rp253 triliun baru terhimpun Rp35,5 triliun.
Namun, dengan adanya komitmen investasi dari AIIB dan meningkatnya minat investor asing. Diharapkan pendanaan untuk proyek IKN dapat mencapai target yang diinginkan. Hal ini akan mempercepat pembangunan infrastruktur dan fasilitas lainnya. Sehingga IKN dapat berfungsi sebagai ibu kota politik sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan.
Kesimpulan
Rencana Investasi Bank Asing sebesar Rp16,4 triliun dari AIIB ke dalam proyek IKN merupakan langkah positif yang menunjukkan kepercayaan komunitas internasional terhadap pembangunan ibu kota baru Indonesia.
Meskipun ada komitmen dari AIIB dan minat dari investor asing lainnya. Tantangan dalam pendanaan proyek IKN masih ada. Sebelumnya, pembiayaan IKN masih di bawah target, dengan dana dari Kerja Sama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU) serta swasta senilai Rp253 triliun baru terhimpun Rp35,5 triliun.
Dukungan ini, bersama dengan minat dari investor asing lainnya. Diharapkan dapat mempercepat realisasi IKN sebagai pusat pemerintahan yang modern dan berkelanjutan. Meskipun tantangan dalam pendanaan masih ada, kolaborasi antara pemerintah dan investor. Baik domestik maupun internasional, menjadi kunci suksesnya proyek strategis ini.