|

Istana Garuda Memicu Polemik, Ini Respon Asosiasi Museum

bagikan

Istana Garuda Ibu Kota Nusantara (IKN) mendapatkan polemik terkait desain bangunannya. Asosiasi Museum Indoneisa juga menyampaikan penilaiannya.

Istana-Garuda-Memicu-Polemik,-Ini-Respon-Asosiasi-Museum

“Kita harus bangga karena desain Istana Garuda IKN adalah karya orisinalitas anak bangsa yang bisa menunjukkan rasa bangga dan percaya diri bangsa Indonesia pada bidang pembangunan Infrastruktur” Ucap Putu Supadma Rudana (Ketua Umum Asosiasi Museum Indonesia), Rabu 14 Agustus 2024.

Desain istana itu melibatkan 44 ahli, yakni mulai dari profesor, doktor, ahli, tanah dan berbagai spesialis lainnya yang ikut berkontribusi untuk memastikan kalau desain istana bukan hanya indah, namun juga aman dan fungsional. Ini demi menciptakan aspek ketahanan bangunan yang akan menjadi sebuah simbol nasional.

Menurut Putu Supadma, Nyoman Nuarta adalah seorang maestro kelas dunia. Ide desain Istana yang di buat olehnya, memiliki arti penyatuan lebih dari 1.300 suku yang ada di Indonesia. Filosofi tersebut diwujudkan melalui pilihan bentuk Garuda sebagai representasi bangunan, yang dianggap bisa merangkul keberagaman suku di Indonesia. Tanpa harus menimbulkan kecemburuan antar daerah. “Desai tersebut menunjukan bahwa Istana Negara harus menggambarkan ciri sebuah bangsa yang berwibawa dan kuat. Pada kerangka sayap Istana garuda bentuknya hendak memeluk, bagi saya mempunyai makna sebagai pelindung bangsa Indonesia yang bisa merangkul keberagaman suku yang ada di Indonesia. Tanpa menimbulkan rasa cemburu satu sama lain” Ucapnya.

Baca Juga: Jokowi Tinjau Pusat Pelatihan PSSI IKN Persiapan Bulan 9 Nanti

Bangunan Istana Garuda Menggunakan Produk Lokal

Bangunan-Istana-Garuda-Menggunakan-Produk-Lokal

Putu menilai pembangunan Istana Garuda menggunakan produk lokal. Hal ini sesuai dengan peraturan tentang TKDN (Tingkat Komponen Dalam Negeri). Baja yang digunakan pada badan Garuda dan strukturnya di beli dari Krakatau Steel. Proses pembuatannya dilakukan di pabrik baja besar yang ada di dalam negeri. “Proses pembangunan dan penyusunannya melibatkan teknologi canggih, yakni las laser. Ini untuk memastikan bahwa logam yang digunakan itu tetap stabil, tahan cuaca, dan tidak bergelombang serta bisa tahan hingga ratisan tahun. Bukan itu saja bahkan disini kita menggunakan kaca antipeluru, beton dengan ketebalan tertentu yang membuat Garuda tampak gagah dengan posisi kepala yang melihat kedepa” Ucap Putu Supadma.

Perdebatan mengenai desain Istana Garuda muncuk setelah foto dan video Fasad muncul. Ada sebagian yang menilai kalau bangunan tersebut mirip kelelawar ketimbang garuda. Bahkan warnanya yang gelap dinilai menakutkan. Nyoman Nuarta menyebutkan kalau warna kuningan dibagian muka Istana Garuda akan mengalami perubahan seiring berjalannya waktu. Warna itu secara perlahan akan berubah menjadi hijau kebiruan dengan proses yang alami biasa disebut sebagai Patina.

Bahkan struktur bilah pada Istana Garuda terbuat dari baja yang tahan cuaca. Awalnya memang berwarna kemerahan, tetapi seiring berjalannya waktu dan terpapar cuaca nanti warnanya akan menjadi lebih gelap, ini bisa terjadi dalam waktu 1 hingga 2 tahun. Untuk pembangunan Istana Garuda di IKN Nusantara ini menghabiskan biaya sebesar Rp 1,56 triliun.

Similar Posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *