Anggaran IKN Nusantara & Rencana Pembangunan
Anggaran IKN Nusantara – Skema pembiayaan Ibu Kota Negara tidak akan seluruhnya bergantung kepada (APBN) anggaran pendapatan dan belanja negara.
Jumlah penduduk yang besar serta pembangunan infrastruktur yang sudah lebih dulu maju di pulau Jawa. Ibarat gula yang terus membuatnya menarik bagi investor dan juga masyarakat luar Jawa untuk mengadu nasib di Jawa. Pemerintah memindahkan Ibu Kota Negara dari Jakarta ke Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur. Untuk mewujudkan Indonesia menjadi bangsa yang besar, adil, maju dan sejahtera.
Anggaran IKN Nusantara
Pembangunan Ibu Kota Nusantara diperkirakan memerlukan total anggaran sebesar Rp 466 triliun. Anggaran ini mencakup seluruh aspek pembangunan kota baru, termasuk infrastruktur, fasilitas pemerintahan, perumahan, dan aspek lingkungan. Sumber berasal dari:
- Anggaran Pendapatan & Belanja Negara (APBN): Meskipun APBN akan menjadi salah satu sumber utama, tidak seluruh anggaran sebesar Rp 466 triliun akan ditanggung oleh APBN. Pemerintah akan menggunakan APBN untuk mendukung berbagai aspek penting dari pembangunan. Diketahui APBN memberikan anggaran sebesar Rp 89.4 triliun
- Partisipasi Sektor Swasta: Salah satu strategi pendanaan adalah melalui kerja sama publik-swasta (public-private partnership). Ini melibatkan investasi dan partisipasi dari sektor swasta dalam pembangunan infrastruktur dan fasilitas di IKN.
- Investasi Asing: Pemerintah juga berupaya menarik investasi asing untuk membantu mendanai proyek-proyek besar dalam pembangunan IKN Nusantara. Hal ini diharapkan dapat mempercepat pelaksanaan proyek dan mengurangi beban anggaran dari APBN.
Baca Juga: Arti Logo IKN Nusantara, Lambang Sumber Kehidupan Masyarakat
Anggaran IKN Nusantara Melalui PDB
Konsentrasi penduduk dan pengembangan infrastruktur yang lebih maju di Pulau Jawa menyebabkan wilayah ini menjadi pusat ekonomi utama dan menarik bagi investor dan migran. Produk Domestik Bruto (PDB) sebanyak Rp 15.434.2 triliun berikut rinciannya:
-
- Pulau Jawa: Mendominasi PDB dengan kontribusi sebesar 58,75%. Hal ini menunjukkan konsentrasi ekonomi yang tinggi di Jawa, yang memiliki jumlah penduduk besar dan infrastruktur yang lebih maju.
- Sumatera: Berkontribusi 21,36% terhadap PDB. Sumatera memiliki ekonomi yang signifikan, namun masih di bawah Jawa.
- Kalimantan: Menyumbang 7,94% dari PDB. Kalimantan memiliki potensi besar, tetapi kontribusinya terhadap PDB masih kecil dibandingkan dengan Jawa dan Sumatera.
- Sulawesi: Berkontribusi 6,66%.
- Bali dan Nusa Tenggara: Menyumbang 2,94%.
- Maluku dan Papua: Berkontribusi 2,34%. Wilayah ini memiliki kontribusi PDB terkecil meskipun kaya akan sumber daya alam.
Strategi Pembangunan
Pembangunan akan dilakukan dalam beberapa fase. Fase awal akan fokus pada infrastruktur dasar seperti jalan, jembatan, dan fasilitas umum. Fase berikutnya mencakup pembangunan gedung pemerintahan dan area hunian. Pemerintah berkomitmen untuk memastikan pembangunan IKN Nusantara dilakukan dengan prinsip-prinsip keberlanjutan, termasuk pengelolaan lingkungan yang baik dan pengurangan dampak perubahan iklim.
Pemerintah menekankan pentingnya pengawasan dan akuntabilitas dalam penggunaan anggaran untuk memastikan efisiensi dan transparansi. Proyek ini memerlukan koordinasi antara berbagai kementerian, lembaga, dan pemerintah daerah untuk kelancaran pelaksanaan.
Dampak & Manfaat
Diharapkan pembangunan IKN Nusantara akan memberikan dampak positif bagi ekonomi nasional, menciptakan lapangan kerja, dan mendorong pertumbuhan ekonomi di wilayah Kalimantan. Pindahnya ibu kota bertujuan untuk mendistribusikan pusat kegiatan pemerintahan dan ekonomi lebih merata di seluruh Indonesia, mengurangi ketergantungan pada Pulau Jawa.